
KALAH LAGI: Tim Futsal Putra Kota Batu kalah lagi di laga ke dua babak penyisihan cabor futsal Porprov IX Jatim, kekalahan ini membuat mereka tersingkir lebih cepat. (Foto: Anant0 Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Tim futsal putra Kota Batu kembali menelan kekalahan di pertandingan lanjutan futsal Porprov IX Jatim 2025. Kali ini giliran tim putra Ponorogo yang jadi mimpi buruk. Mereka berhasil memulangkan Kota Batu melalui kemenangan 5-3.
Sejak peluit pertama dibunyikan, pertandingan yang berlangsung di Graha Polinema, Kota Malang, Senin (23/6/2025) berlangsung sengit. Pertandingan tersebut sangat menentukan bagi Kota Batu setelah pertandingan pertama dibantai Kabupaten Ngawi 0-8.
Meski butuh poin, ternyata tim Ponorogo tampil lebih agresif. Mereka langsung membuka keunggulan lewat gol cepat Muhammad Dhiya Ulhaq di menit ke-3, disusul gol Zico Leonardo di menit ke-6.
Kota Batu yang belum sempat membangun ritme, malah kembali kebobolan dua kali lewat Rafli Bagus Permadi pada menit ke 12 dan 34, lalu disusul Dhiya Ulhaq lagi di menit ke-37.
Meski sempat melawan dengan tiga gol dari Mohammad Bangkit di menit 24 dan 39 serta Andika Surya Kristianto di menit 31, Kota Batu tetap tak mampu menyamakan kedudukan. Mereka harus puas jadi bulan-bulanan lawan di dua laga berturut-turut.
Pertandingan juga sempat memanas. Dua kartu merah keluar dari saku wasit. Rabbani Muflih dari Kota Batu langsung dikartu merah di menit 17. Sementara Zico Fernando dari Ponorogo harus keluar lapangan setelah menerima dua kartu kuning di menit ke-31.
Hasil ini bikin peluang Kota Batu untuk melangkah ke babak perempat final tertutup rapat. Sementara Ponorogo masih punya kans, meski harus bersusah payah. Dengan koleksi tiga poin dan produktivitas gol yang masih di bawah Ngawi, mereka wajib menang di laga terakhir kontra Ngawi jika ingin lolos.
Asisten pelatih Ponorogo, Ghulam Zaky mengaku, bakal memanfaatkan waktu tersisa untuk menganalisis permainan calon lawan mereka.
“Kami harus menang lawan Ngawi. Produktivitas gol kami kalah, jadi nggak ada pilihan lain. Videonya ada di YouTube, ya kami pelajari dari sana,” katanya.
Sementara itu, Kota Batu harus angkat koper lebih cepat dari event olahraga paling bergengsi tingkat provinsi. Dua kekalahan, dua cerita pahit. Mungkin waktunya benahi dari dalam. (Ananto Wibowo)