
MALANG POST – Penanaman cabai serentak untuk mencegah inflasi kembali di lakukan di Kota Batu. Seremonialnya dilaksanakan di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kamis (24/4/2025). Total ada sekitar 15 ribu batang bibit cabai akan ditanam di seluruh penjuru Kota Batu.
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto menyatakan, kegiatan ini akan dilakukan secara masif dan bukan sekedar seremonial semata. Sehingga harapan bisa mencegah inflasi bisa terealisasi.
“InsyaAllah melalui cara ini bisa mencegah inflasi. Karena kebutuhan pokok itu diantaranya adalah cabai, bawang merah, bawang putih, tomat dan lainnya,” katanya.
Menurutnya, tanaman-tanaman tersebut bisa tumbuh subur di pekarangan rumah warga Kota Batu. Melihat hal tersebut, dia meminta warga Kota Batu untuk turut menanam bahan pokok tersebut di pekarangan rumahnya.
“Kebutuhan pasar selama ini kalau bilang tercukupi, masih tercukupi. Tapi kalau bilang kebutuhan sehari-hari ketika ada kenaikan harga pasti yang paling terasa dampaknya adalah ibu-ibu. Beda lagi ketika punya pohon sendiri, ketika ada kenaikan harga maka bisa memetik dari pohon tersebut,” urainya.
Menurut dia, penanaman cabai di penghujung musim penghujan seperti ini akan lebih mudah perawatannya. Berbeda ketika penanaman sekitar bulan 11, 12, 1 dan 2 agak sulit perawatannya, disebabkan karena curah hujan tinggi.
Guna mensukseskan program tanam cabai serentak ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu turut menggandeng tim penggerak PKK Kota Batu.

TANAM CABAI: Ketua TP PKK Kota Batu, Siti Fauziah saat melakukan penanaman bibit cabai guna mencegah terjadinya inflasi. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batu, Siti Fauziah Nurochman menyampaikan, gerakan tanam cabai Tahun 2025 akan sukses dan memberikan hasil optimal.
“Pengalaman beberapa tahun lalu, cabai yang ditanam malah tumbuh keriting. Saya heran, apa penyebabnya. Maka dari itu, tahun ini kami ingin benar-benar memantau prosesnya agar hasilnya maksimal,” ungkapnya.
Untuk memastikan keberhasilan program ini, PKK Kota Batu akan membentuk tim monitoring yang bertugas memantau proses penanaman, perawatan hingga panen di tiga kecamatan, yaitu Bumiaji, Junrejo dan Batu.
“Cabai tidak hanya dibagikan, tapi kami juga akan kawal sampai panen. Kami ingin tahu dan memastikan bahwa cabai ini benar-benar menghasilkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Distan-KP Kota Batu, Heru Yulianto menambahkan, untuk mewujudkan target tersebut, Kota Batu dikaruniai kondisi lingkungan yang mendukung. Sehingga hampir semua tanaman bisa hidup di Kota Batu termasuk cabai.
“Penanaman cabai serentak ini dilakukan dalam rangka stimulan mencegah inflasi. Dimana cabai merupakan penyuplai inflasi yang cukup besar,” tuturnya.
Heru merinci, dalam penanaman cabai serentak ini, pihaknya membagikan sebanyak 4.500 batang cabai di Kecamatan Batu, 4.750 batang cabai di Kecamatan Juneejo dan 5.750 batang cabai di Kecamatan Bumiaji.
“Kota Batu merupakan salah satu daerah sentra penghasil cabai di Jatim. Tahun 2024 lalu, produksi cabai besar di Kota Batu 21 ribu kwintal, cabai merah kriting sebanyak 169 kwintal dan cabai rawit mencapai 11 ribu kwintal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan, tanaman cabai merupakan tanaman yang cukup spesifik. Di kawasan dataran rendah bisa panen dalam waktu 70-75 hari. Sedangkan di wilayah dataran tinggi baru bisa panen 4-5 bukan.
“Setelah panen perdana, cabai bisa panen delapan sampai 20 kali. Satu batang cabai bisa menghasilkan 1 ons hingga 1 kilogram cabai sekali panen. Lalu satu hektare lahan bisa ditanami hingga 9 rubu batang cabai. Ini sangat menguntungkan jika ingin bisnis tanaman cabai,” tutupnya. (Ananto Wibowo)