Malang – Manajemen Arema FC, sudah menunda program latihan. Rencana awalnya digelar pada 4 Januari 2021. Sampai saat ini, manajemen Arema FC belum memutuskan, kapan latihan akan dimulai. Semuanya tergantung kepada kejelasan kompetisi atau turnamen, yang digelar PSSI dan PT Liga Indonesia Baru.
Tentunya manajemen Arema FC, akan menyusun waktu untuk latihan tim, jika sudah ada kepastian mengenai kelanjutan kompetisi Liga 1 2020/21. Termasuk adanya garansi dari kepolisian, terkait izin menggelar kompetisi dan pertandingan.
Pun dengan turnamen atau pertandingan persahabatan, yang direncanakan oleh MNCTV, dengan mempertemukan Arema FC dan Persib Bandung, belum bisa digelar. Persib yang menolak rencana tersebut.
Namun penundaan latihan ini, sepertinya tidak berlaku bagi duo Brasil yang masih bertahan di Malang. Yaitu pelatih kepala Arema FC, Carlos Oliveira dan pemainnya Caio Ruan. Keduanya bahkan menggelar latihan di Lapangan Rampal, Kota Malang, beberapa waktu lalu.
Bagi Carlos Oliveira, momen ini berguna untuk menghilangkan stres. Sementara bagi Caio, latihan tersebut berguna untuk menjaga kondisi dan kebugaran fisiknya.
‘’Seperti yang sering saya sampaikan. Saya pelatih yang gila bola. Ada waktu luang, saya berikan latihan. Beberapa waktu lalu saya pernah melakukannya dengan tim putri Arema. Suatu saat nanti juga saya akan melihat tim akademi Arema,’’ ujarnya.
Sementara bagi Caio Ruan, ini merupakan latihan kesekian kali di lapangan tersebut. Sebelumnya, Caio Ruan berlatih dengan tim akademi Arema. Dia juga sempat meminta program untuk dilatih oleh seorang pelatih akademi Arema. Ketika itu, Carlos masih berlibur di Bali. Kini, ketika mereka memiliki waktu luang, mereka memanfaatkannya untuk berlatih.
Maklum, keduanya tidak memiliki keluarga di Malang. Rekan mereka, pelatih kiper Arema FC, Felipe Americo dan gelandang Bruno Smith, sudah memutuskan pulang ke Brasil. Jadi ketika banyak waktu luang sambil menunggu informasi latihan dari manajemen, kondisi mereka berbeda dengan pemain lokal yang bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.
Carlos Oliveira dan Caio Ruan memilih bertahan di Malang karena tidak ingin terjebak dengan sulitnya birokrasi imigrasi, pada masa pandemi Covid-19. Mereka rela banyak menganggur sejak latihan dihentikan pada Oktober lalu ketimbang memutuskan pulang tapi sulit untuk kembali ketika sudah ada kepastian.
‘’Saya hanya mengutak-atik program latihan tanpa tahu kapan bisa memulainya. Memang belum ada kepastian kompetisi atau turnamen yang akan diikuti oleh tim ini,’’ ujar pelatih dari Brasil ini.
Namun, latihan yang digelar Carlos dan diikuti Caio ini tidak bisa berjalan dengan rutin. Pada 11 hingga 25 Januari nanti, Malang Raya menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), seperti halnya kawasan lain di Jawa dan Bali. Kondisi itu membuat fasilitas lapangan bisa saja ditutup oleh pengelolanya. (act/rdt)