
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Satreskrim Polres Batu berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT), dengan dugaan pemerasan terhadap pengurus salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kota Batu. Dalam OTT itu, Polisi mengamankan dua orang terduga pelaku.
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo menyatakan, dua orang terduga pelaku pemerasan itu mengaku seorang wartawan dan oknum perlindungan anak. Saat ini, kedua oknum tersebut telah diamankan di Polres Batu.
“Oknum yang mengaku seorang wartawan berinisial L, merupakan warga Malang. Sedangkan oknum perlindungan anak berinisial F, merupakan warga Kota Batu. Mereka diamankan saat menerima uang pemerasan dari tangan korban dengan jumlah yang cukup besar,” tutur AKP Rudi, Senin (17/2/2025).
Secara rinci, dia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi berawal saat dilaporkannya salah satu pengurus pondok di Kota Batu melakukan perbuatan pencabulan. Dimana saat ini kasus tersebut masih terus ditangani Unit PPA Polres Batu.
“Ternyata dari bergulirnya kasus tersebut, dimanfaatkan oleh kedua oknum tersebut. Dia menakut-nakuti pihak pondok bahwa beritanya akan disebarkan melalui salah satu media online di Kota Malang,” beber Rudi.
Lebih lanjut, untuk kronologi OTT, kronologi penangkapan dan bagaimana perbuatan itu dilakukan, serta berapa banyak barang bukti yang diamankan akan disampaikannya lebih lanjut.
“Tunggu saja rilis yang akan dilaksanakan oleh Polres Batu. Saat ini tim penyidik masih terus melakukan pemeriksaan mendalam dan melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut,” tutupnya. (Ananto Wibowo)