Malang – Kondisi jalan ambles di Desa Sumber Nanas, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang makin memprihatinkan. Pasalnya, amblesnya makin melebar.
Lebih membahayakan, saat hujan turun. Jalan tersebut semakin susah untuk dilalui, karena licin.
Amblesnya kurang lebih sepanjang 50 meter. Sudah terjadi sekitar 4 tahun lalu. Karuan saja, banyak dikeluhkan pengguna jalan. Baik warga sekitar, maupun penyintas.
Seperti yang disampaikan seorang warga bernama Supri. Dirinya mengaku kerap kesulitan saat melewati jalan tersebut.
Menurutnya, kondisi jalan buruk. Tak layak dilewati. Karena perbaikan jalannya, juga asal-asalan. Ini membuat pengguna jalan semakin susah melaluinya.
“Kondisi jalan seperti ini, membuat kami kesulitan melintas di sini. Apalagi bagi kendaraan roda empat seperti mobil kecil. Apalagi perbaikan yang dilakukan seperti asal-asalan,” ujarnya.
“Bahkan gardan mobil pun membentur batu yang digunakan untuk menambal oleh petugas Bina Marga. Saya minta, perbaikan jalan ini tidak asal dilakukan. Tetapi itu harus secara maksimal,” tandas Supri.
Supri yang biasa melewati jalan tersebut, mengaku kecewa. Terlebih di beberapa titik. Terutama di bagian jalan yang ambles. Mobil yang ia kendarai susah menanjak. Ironisnya, di jalan tersebut sering dilakukan perbaikan.
“Pada bagian timur jalan ini, juga sudah retak. Jika tidak segera dilakukan perbaikan dengan maksimal, tanah yang sudah retak ini akan terus merembet ke timur. Hingga ke pemukiman penduduk. Jika itu terjadi, jalan ini harus ditutup total,” imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun, untuk mengatasi kondisi tersebut, pernah dialokasikan dana sebesar Rp 1 miliar. Rencananya, jalan tersebut akan dipindah. Namun sudah empat tahun rencana tersebut tak kunjung terealisasi.
“Amblesnya jalan di Gedangan itu, dikarenakan adanya lapisan keras. Sehingga tidak bisa ditembus air yang mengalir di antara tumpukan tanah,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM), Romdhoni.
Menurutnya, jika jalan tersebut dipaksa untuk diperbaiki, maka akan beresiko ambles lagi. Sehingga, sebagai alternatif, rencananya jalan tersebut akan dipindah. Tepatnya di sisi sebelah barat dari lokasi jalan yang ambles.
Lebih hemat dari segi anggaran, menurut Romdhoni. Titik yang rencananya akan dijadikan jalan pengganti terdapat beberapa fasilitas umum (fasum).
Sehingga, jika rencana pemindahan jalan tersebut sudah terealisasi, diproyeksikan bisa menunjang faslitas yang ada.
“Kalau jalan itu dipindah, alokasi pembiayaannya selain lebih hemat juga lebih nyaman. Dengan rute dari pertigaan lewat lapangan, sekolahan dan pemukiman warga. Lapangan dan sekolahan itu kan fasilitas umum, jadi kalau jalannya lewat di situ, justru fungsi lapangan dan sekolahan akan tertunjang,” pungkasnya. (riz/jan)