![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-10-at-16.07.04_6f0059f8-1024x682.jpg)
MALANG POST – Operasi Keselamatan Semeru 2025 dimulai. Ditandai dengan digelarnya Apel Gelar Pasukan di Lapangan Apel Mapolres Batu, Senin (10/2/2025). Operasi yang akan berlangsung selama dua pekan ini akan difokuskan pada edukasi dan penegakan disiplin berlalu lintas.
Mengusung tema ‘Tertib Berlalu Lintas Guna Terwujudnya Asta Cita’, operasi ini digelar sebagai wujud dari langkah konkret dalam menjaga ketertiban dan keselamatan lalu lintas menjelang Idul Fitri 1446 H.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata menyatakan, operasi ini menitikberatkan pada pendekatan edukatif, persuasif dan humanis. Tujuannya untuk meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
“Sesuai arahan Kapolda Jatim, operasi ini akan menindak berbagai pelanggaran yang berpotensi membahayakan keselamatan. Diantaranya seperti berkendara melebihi kapasitas, melanggar batas kecepatan, pengendara di bawah umur dan penggunaan helm yang tidak sesuai standar,” tutur Kapolres Andi usai memimpin Apel.
Selain itu, pihaknya juga akan menindak pengguna jalan yang tidak mengenakan sabuk pengaman, menggunakan telepon saat berkendara, berkendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi, serta menerobos lampu merah.
Selain melakukan penindakan, menindaklanjuti arahan Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, ada sejumlah penekanan yang perlu diperhatikan petugas. Diantaranya mengintensifkan edukasi keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat, terutama kaum milenial, guna menekan angka pelanggaran dan kecelakaan.
Pelaksanaan operasi juga harus mengedepankan tindakan preemtif dan preventif dengan pendekatan edukatif dan humanis agar semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
“Selain itu, pengawasan internal terhadap anggota yang terlibat dalam operasi juga akan dilakukan secara ketat. Agar tidak ada tindakan kontra produktif yang dapat merusak citra kepolisian,” imbuh Kapolres.
![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-10-at-16.07.04_c11c9387-1024x682.jpg)
APEL PASUKAN: Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata saat memimpin apel pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2025. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Lebih lanjut, dia turut menyoroti, meskipun angka kecelakaan lalu lintas di Kota Batu mengalami penurunan dari 250 peristiwa menjadi 233 peristiwa, namun tingkat fatalitas malah meningkat. Ini dipengaruhi karena adanya tragedi bus rem blong, sehingga perlu langkah-langkah konkret dalam meningkatkan keselamatan berkendara.
“Sebagai antisipasi, peningkatan ramcek bagi kendaraan besar terutama bus pariwisata menjadi penting. Kami juga akan lebih memperhatikan kondisi kendaraan serta kesiapan pengemudi untuk mengurangi potensi kecelakaan akibat rem blong,” urainya.
Selain itu, konsep pengaturan lalu lintas yang lebih aman akan dikaji, termasuk kemungkinan menyiapkan shelter bagi bus di terminal, di mana penumpang dapat dijemput dengan kendaraan kecil guna mengurangi kepadatan di Kota Batu, khususnya saat akhir pekan.
Kapolres Batu juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait yang telah berkolaborasi dalam melakukan ramp check secara rutin.
“Secara Pribadi dan mewakili Forkpimda kami mengucapkan terimakasih atas upaya ramcek yang sudah dilakukan secara rutin. Diketahui, setiap minggu ditemukan bus wisata yang tidak memenuhi standar keselamatan,” ungkapnya.
Adanya temuan itu, lewat operasi ini diharapkan dapat menjadi bagian dari kemajuan pembangunan nasional sesuai nawacita, baik dalam hal infrastruktur, sumber daya manusia, maupun kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
“Melalui Operasi Keselamatan Semeru 2025, diharapkan dapat tercipta kondisi lalu lintas yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan. Serta meningkatkan disiplin dan kesadaran masyarakat dalam berkendara demi keselamatan bersama,” tuturnya.
Disisi lain, berdasarkan data Ditlantas Polda Jatim, angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 12,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah korban meninggal dunia juga turun sebesar 9,66 persen.
Meskipun menunjukkan tren positif, berbagai faktor masih menjadi penyebab kecelakaan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam disiplin berlalu lintas, perilaku berkendara yang ugal-ugalan, penggunaan telepon seluler saat berkendara, serta kurangnya toleransi antar pengguna jalan. (Ananto Wibowo)