![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG_7177-1024x683.jpeg)
Penyerahan PLTS dari Rektor ITN Malang kepada Kepala Balai Besar TNBTS. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang resmi memberangkatkan Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan dipasang di Ranu Kumbolo, Semeru, Jumat (7/2/2025). Prosesi pelepasan yang berlangsung di Kampus 2 ITN Malang, Karangploso, Kabupaten Malang.
Diikuti oleh berbagai pihak. Termasuk mahasiswa Teknik Elektro ITN, Himakma ITN Malang, alumni serta relawan pecinta alam yang akan membantu membawa dan memasang panel tersebut di lokasi.
Dalam pidatonya, Rektor ITN Malang menyampaikan. Bahwa proyek ini sejatinya adalah gambaran kemampuan mahasiswa ITN Malang dalam menerapkan ilmu mereka secara nyata. Mulai dari desain, perancangan, hingga pemasangan PLTS ini semuanya dilakukan oleh mahasiswa ITN Malang.
Apalagi dalam kegiatan ini juga dilangsungkan penanaman 1.000 pohon di kawasan TNBTS. Hal itu menjadi bagian dari kontribusi ITN Malang dalam menjaga kelestarian lingkungan.
PLTS yang dipasang telah melalui tahap uji coba, perancangan, desain, serta pengujian di laboratorium sebelum akhirnya dipasang di lokasi. Fungsi utama PLTS ini adalah untuk backup pompa air, memenuhi kebutuhan pendaki, serta penerangan di area Ranu Kumbolo.
“PLTS ini juga menjadi bagian dari sistem keamanan pendakian, dengan kolaborasi untuk monitoring para pendaki. Faktor safety sangat penting, terutama di jalur pendakian populer seperti Ranu Kumbolo,” jelasnya.
![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG_7176-1024x683.jpeg)
Ke depan, ITN Malang ingin menjadi pionir dalam Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan memperluas kerja sama, baik dengan BUMDes, industri, maupun perusahaan swasta, untuk membangun kemandirian energi di berbagai sektor.
“Teknik Elektro ITN Malang akan terus mengembangkan Great Smart Energy untuk menjangkau sisi-sisi yang belum tersentuh listrik. Ini adalah bentuk kolaborasi antara dunia akademik, industri, dan masyarakat,” tutup Rektor.
Sementara itu, Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, S.Hut., M.Sc mengapresiasi proyek ini sebagai bagian dari misi besar pemerintah menuju Forest Zero Emission 2030. Menurutnya, ini adalah langkah nyata untuk menjadikan taman nasional lebih ramah lingkungan.
TNBTS terus berusaha memperbaiki kualitas layanan. Termasuk di Ranu Kumbolo kini yang merupakan basecamp kedua setelah Ranu Pani sehingga pasti akan selalu ada orang berkumpul di situ. “Maka, dukungan infrastruktur seperti listrik dan air bersih sangat diperlukan,” ujarnya.
Ini adalah upaya bagian dari kapasitas kita dari layanan yang diberikan oleh pihak kami, Dengan adanya support oleh ITN ini tentu kami sangat berterima kasih akhirnya ada pihak lain yang membantu kita.
“Kami berharap ini menjadi inisiatif awal yang menginspirasi pengembangan teknologi lain untuk mendukung konservasi di TNBTS. Tidak hanya energi hijau, tetapi juga inovasi lain yang bisa meningkatkan pengelolaan taman nasional,” tandasnya
Diketahui bahwasanya sistem yang digunakan adalah PLTS off-grid, tanpa sambungan ke PLN. Terdiri atas baterai: 4 unit VRLA 12Vdc 100Ah, total kapasitas 4,8 kWh dengan biaya sekitar 90 juta, yang juga berasal dari donatur dan sponsor. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)