
MALANG POST – Langkah tegas diambil jajaran Polres Batu dalam penanganan perkara kecelakaan maut bus pariwisata di Kota Batu beberapa waktu lalu. Dengan menetapkan dua orang tersangka yakni MAS (30) selalu pengemudi dan RW (33) selaku pemilik bus.
Dengan diambilnya langkah tegas tersebut, Pemkot Batu memberikan apresiasi tinggi dan dukungan penuh. Sehingga dapat dijadikan pelajaran bagi pemilik-pemilik bus lain, bahwa keselamatan adalah yang utama dan diatas segalanya.
“Kami apresiasi tinggi langkah tegas yang telah diambil jajaran Kepolisian. Karena keselamatan adalah hal utama,” ujar Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Minggu (19/1/2025).
Dia juga menegaskan, apabila setiap kendaraan yang berlalu lintas di Kota Batu wajib dalam kondisi prima. Kemudian pemilik maupun pengemudi harus mengecek dan memperhatikan kondisi kendaraan.
“Ketika hendak ke Kota Batu, kondisi kendaraan harus benar-benar sehat dan layak digunakan untuk perjalanan,” tuturnya.
Pj Aries menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu untuk selalu melakukan uji kelayakan atau Ramcek di titik-titik kumpul bus, yang ada di destinasi wisata maupun rest area utamanya di hari Sabtu dan Minggu.
“Pemkot Batu bersama Polres sudah beberapa kali melakukan Ramcek utamanya di hari Sabtu dan Minggu setiap bus di obyek wisata. Ini dilakukan untuk memastikan kendaraan yang masuk ke Kota Batu sudah melalui pengecekan sesuai dengan standart SOP nya,” tuturnya.

Dari hasil ramp check yang dilakukan Polres dan Dishub menemukan beberapa kondisi bus yang layak jalan namun dengan catatan, tidak layak jalan dan dilakukan penilangan serta tidak melanjutkan perjalanan.
“Kami benar-benar ingin peristiwa tersebut menjadi pelajaran yang penting untuk semuanya, agar selalu tertib dan disiplin utamanya dari segi pengecekan kendaraan setiap bepergian hingga kelayakan operasional bagi pemilik perusahaan otobus,” tuturnya.
“Semua pasti menginginkan untuk memberikan kenyamanan baik bagi wisatawan maupun masyarakat kota Batu yang beraktivitas bisa tenang di jalan,” imbuh Pj Aries.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Batu, Hendry Suseno menambahkan, dari hasil Ramcek acak yang dilakukan kepada 13 bus pariwisata pada akhir pekan ini, ditemukan sebanyak tujuh bus tidak laik jalan.
“Dari 13 yang dicek, dua bus dinyatakan laik jalan, empat bus laik jalan dengan catatan dan tujuh bus tidak laik jalan dan dikenakan tilang,” tegas Hendry.
Dia membeberkan, dari tujuh bus yang dinyatakan tidak laik jalan itu memiliki sejumlah pelanggaran. Diantaranya empat bus habis masa berlaku uji berkala atau Uji KIR, dua bus tidak memiliki KPS (Kartu Pengawasan Surat) dan satu bus dikendarai oleh sopir tanpa SIM sesuai aturan.
Sementara itu, untuk empat bus dengan catatan ditemukan mengalami sejumlah masalah, diantaranya seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kadaluarsa, jumlah kursi penumpang tidak sesuai kapasitas, ban kendaraan tipis, dan pintu darurat membutuhkan perbaikan karena terhalang kursi penumpang.
“Ramcek gabungan ini akan terus dilakukan setiap Sabtu dan Minggu, mengingat saat akhir pekan merupakan puncak kepadatan arus wisata di Kota Batu. Lokasi operasi akan berganti-ganti untuk memastikan keselamatan transportasi pariwisata,” ujarnya.
Ramcek tersebut melibatkan jajaran Satlantas Polres Batu, Satpel Terminal Tipe A Arjosari Malang, Dishub Kota Batu, UPT LLAJ Kota Malang dan Jasa Raharja.(Ananto Wibowo)