MALANG POST – Debut pelatih baru asal Portugal, Jose Manuel Gomes da Silva, sangat tidak memuaskan. Tidak saja kalah 0-2 (0-1) dari Dewa United, penampilan Johan Ahmat Alfarizie juga jauh dari biasanya.
Sepanjang laga, skuadra Singo Edan terlihat seperti tim yang baru dibentuk. Tidak menunjukkan kapasitasnya sebagai tim penghuni peringkat kelima di akhir putaran pertama Liga 1 musim 2024/2025.
Kesalahan elementer yang sering terjadi, adalah salah umpan karena tidak adanya pengertian antar pemain. Celakanya, hal itu terjadi justru ketika Arema FC sudah masuk dalam daerah pertahanan Dewa United.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada Sabtu (11/1/2025) malam, Ze Gomes -panggilan akrab Jose Manuel Gomes da Silva- sebenarnya sudah menurunkan formasi seperti dalam dua laga terakhir di putaran pertama.
Di depan duet striker Charles Lokoli Ngoy dan Dalberto Luan Belo. Supporting dari lini tengah, diisi Arkhan Fikri dan Gilbson Pablo de Oliveira Silva. Berdampingan dengan Salim Akbar Tuharea dan Dendy Santoso.
Sayangnya justru saat pertandingan berjalan, terlihat ada ruang kosong diantara lini tengah dan duet striker tersebut. Yang sebelumnya posisi itu, sering diisi oleh Wiliam Marcilio.
Arkhan Fikri yang biasanya menjadi penyuplai bola untuk penyerang Arema FC, justru terlihat lebih banyak berperan ganda sebagai gelandang. Meski di posisi tersebut, sudah ada Pablo Oliveira, yang juga banyak berperan sebagai gelandang bertahan.
Walhasil, skema counter attack menggunakan bola-bola panjang, menjadi andalan Arema FC untuk membongkar pertahanan Dewa United.
Sayangnya, skema yang monoton itu menjadikan barisan pertahanan Dewa United, menjadi sangat mudah untuk mematahkan serangan Arema FC.
Terlihat sekali dalam tayangan televisi, Dalberto Luan Belo sering kesal dengan kondisi tersebut. Ketika striker asal Brasil itu harus berjuang sendiri untuk membawa bola, sampai melakukan tusukan ke jantung pertahanan. Support dari lini kedua, tidak terlihat di laga yang dipimpin wasit asal Korea Selatan, Ko Hyung-jin.
Di sisi yang lain, lambatnya barisan pertahanan dalam menutup pergerakan pemain-pemain cepat lawan seperti Egy Maulana Vikri dan Nico Saputro, menjadikan tim tuan rumah berhasil mencetak dua gol.
Bahkan ketika pertandingan baru berjalan di menit ke-8, Alex Martins Ferreira sudah berhasil menjebol gawang Lucas Frigeri.
Gol itu juga dihasilkan sangat mudah. Egy yang menusuk dari sektor kiri pertahanan Arema FC, memberikan umpan lambung ke depan gawang Arema FC. Alex Martins yang berdiri bebas, cukup mudah menanduk bola dalam kondisi Lucas Frigeri yang tidak lagi bergerak memotong bola.
Gol kedua Dewa United, juga dicetak striker bernomor punggung 39 itu. Kali ini, Dewa United memanfaatkan counter attack. Setelah pemain-pemain Arema FC, terlalu asyik menyerang.
Ketika laga berada di menit ke-89, lewat sebuah serangan balik, bola yang diumpan dari garis gawang Dewa United, berhasil melewati duel pemain Arema FC dengan Dewa United.
Bola hasil duel di udara itu, sukses disambut Alex Martins yang berlari bebas dari lini kedua. Sedangkan duet bek Arema FC, Thales Lira dan Julian Guevara, justru menganggap posisi Alex Martins sudah berdiri pada posisi offside.
Nyatanya hakim garis tidak mengangkat bendera dan membuat Alex Martins berlari one on one dengan kiler Lucar Frigeri. Meski sudah maju menutup ruang gerak Alex, tapi bola sontekan mendatar yang dilakukan Alex, berhasil melewati kiper asal Brasil itu untuk bersarang ke gawang.
Wasit Ko Hyung-jin sempat mendapat call dari ruang VAR. Tetapi pada akhirnya wasit VAR yang diini oleh Thoriq Alkatiri dan Akbar Jamaluddin, tetap mengesahkan gol Alex Martins.
Protes keras yang dilakukan Thales Lira, tidak menjadikan wasit FIFA itu mengubah keputusannya. Hingga menjadikan Arema FC harus kembali ke Malang, tanpa membawa poin.
Sekaligus menjadi penanda debut Ze Gomes yang tidak memuaskan. Kalah 0-2 di laga perdananya bersama Arema FC. (Ra Indrata)