MALANG POST – Polres Malang memperkuat hubungan dan komunikasi dengan masyarakat melalui Forum Jumat Curhat. Forum yang rutin digelar ini menjadi wadah interaktif bagi warga untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, hingga kritik secara langsung.
Kegiatan Jumat Curhat kali ini berlangsung di Balai Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Jumat (1/11/2024), dengan dihadiri langsung Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, yang didampingi sejumlah pejabat utama Polres Malang.
Forum ini juga dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kepanjen, kepala desa, kelompok tani, serta tokoh masyarakat setempat.
Dijalankan secara bergilir di 30 kecamatan dalam wilayah hukum Polres Malang, Jumat Curhat merupakan salah satu upaya kepolisian untuk mendekatkan diri dengan warga sekaligus menyerap aspirasi langsung dari masyarakat.
Dalam sambutannya, Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, menjelaskan bahwa Forum Jumat Curhat merupakan langkah proaktif Polres Malang untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Malang.
Ia menekankan pentingnya kerjasama semua pihak dalam menjaga suasana damai dan aman menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
“Kita saat ini sudah masuk dalam Tahapan Kampanye Pilkada Serentak Tahun 2024. Mari kita jadikan pesta demokrasi ini bermartabat dan disambut dengan suka cita. Jangan sampai beda pilihan memecah belah kita dan merusak kerukunan,” ungkap Kompol Imam Mustolih di Pakisaji, Jumat (25/10).
Wakapolres juga mengingatkan warga untuk waspada terhadap berita-berita hoaks yang sering muncul menjelang pemilu, serta mengimbau agar masyarakat selalu melakukan klarifikasi sebelum menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Forum Jumat Curhat tidak hanya menjadi ruang bagi kepolisian untuk memberikan arahan, tetapi juga sebagai ajang bagi warga untuk menyampaikan permasalahan mereka.
Dalam sesi tanya jawab yang interaktif, warga Desa Talangagung tampak antusias menyampaikan berbagai keluhan, mulai dari isu pupuk pertanian, akses terhadap BBM subsidi, keamanan lingkungan, hingga persoalan sosial lainnya.
Suja’i, salah satu warga yang hadir, menyampaikan kekhawatirannya terkait ketersediaan pupuk yang kerap habis di kios ketika musim tanam, namun tersedia saat masa tanam telah berlalu.
“Permasalahan waktu distribusi pupuk pada saat petani membutuhkan Pupuk stok dikios kosong, tetapi saat selesai tanam pupuk tersedia,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kaurbinops Satreskrim Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi atas permasalahan distribusi pupuk tersebut.
Dicka juga menegaskan akan mengambil langkah tegas apabila ditemukan adanya penyimpangan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi.
“Terkait stok pupuk subsidi, kami akan cek kembali. Kami berkomitmen akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan apakah ada kendala. Jika ditemukan unsur kesengajaan, kami siap bertindak tegas,” jelasnya. (Santoso FN)