MALANG POST – Penuntasan masalah banjir dan parkir di Kota Malang, jadi fokus utama pasangan wali.
Seperti yang disampaikan Calon Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin. Ada beberapa program yang fokus diusung pasangan Wahyu-Ali (Wali). Salah satunya yang sering dikeluhkan masyarakat, banjir dan penataan parkir di Kota Malang.
“Pak Wahyu (Hidayat) sudah ahli dalam tata kota. Sehingga beliau memastikan ketika terpilih, persoalan parkir, kemacetan hingga banjir bisa teratasi,” katanya.
Ali menyebut, pihaknya juga akan melibatkan seluruh elemen di Kota Malang, dalam membuat kebijakan untuk menuntaskan banjir, parkir dan kemacetan,” katanya.
Berkaitan dengan hal itu, paslon Wali akan kolaborasi dengan pemerintahan di Kabupaten Malang dan Kota Batu, sebagai satu kesatuan wilayah Malang Raya.
Selain itu, Ali juga sempat menyinggung polemik di Pasar Gadang, yang rencananya segera dilakukan revitalisasi, dengan bersinergi bersama Pemerintah Pusat dan Pemprov Jawa Timur.
Sedang Dimyati Ayatullah, calon Wakil Wali Kota Malang, yang berpasangan dengan Abah Anton, mengaku punya skala prioritas dari program yang diusung pasangan Anton-Dimyati. Salah satunya pemerataan pendidikan.
“Saat ini banyak warga luar Malang menempuh pendidikan di Kota Malang. Jadi harus dipastikan pendidikan itu sudah sama rata ke semua lapisan di Kota Malang, dengan biaya yang terjangkau juga,” ujarnya.
Kata Dimyati, Paslon Anton-Dimyati akan melakukan pemerataan seluruh fasilitas pendidikan di Kota Malang, supaya lebih layak untuk warga Kota Malang.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko, I Made Riandiana Kartika mengatakan, sejumlah gagasan diusung pasangan nomor urut 2 HC-Ganis. Berkaitan dengan permasalahan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kata Made, salah satunya ada program ‘Dokter Mlebu Kampung’. Jadi akan dihadirkan langsung para dokter di seluruh posyandu balita dan lansia, untuk memantau langsung kesehatan warga. Karena sebelumnya mayoritas hanya dihadiri kader kesehatan saja.
“Gagasan lain yang ditawarkan paslon HC-Ganis, tidak akan mengubah sistem pemerintahan Kota Malang sebelumnya. Hanya menyempurnakan saja. Karena sistem pemerintahan di Kota Malang sudah autopilot,” jelasnya.
Sedangkan dari kacamata pengamat politik Universitas Negeri Malang, Dr. Nuruddin Hadi, semua gagasan yang ditawarkan oleh para paslon cukup bagus. Meski dari beberapa program bukan sebagai hal baru.
“Problem klasik seperti persoalan parkir, banjir dan macet, menjadi PR yang harus dituntaskan siapapun paslon yang akan terpilih nantinya,” tegasnya.
Nuruddin berharap, setelah menebarkan seluruh janji, para paslon harus berkomitmen merealisasikan dalam lima tahun ke depan setelah terpilih.
Selain itu, masyarakat yang akan memilih bisa mempertimbangkan dari visi misi yang ditawarkan. (Faricha Umami/Ra Indrata)