MALANG POST – Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa dan kualitas sumber daya manusia.
Maka Rabu (2/10/2024) bertempat di Auditorium Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan, Gedung Al Asy’ari, Universitas Islam Malang bersama BCA menggelar kuliah tamu yang bertemakan “Becoming a resilient leader in the times of uncertainty”.
Kuliah Umum yang dihadiri hampir 500 civitas akademisi Unisma tersebut dibuka oleh Antonius Widodo Mulyono, Direktor BCA.
Ia membahas perihal becoming a resilient leader in the times of uncertainty atau bisa diartikan menjadi pemimpin yang tangguh di masa atau jaman ketidakpastian ini.
Ia juga berujar, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai bank swasta terbesar di Indonesia senantiasa berkomitmen dalam mendukung visi pemerintah yang bertajuk “SDM Unggul, Indonesia Maju”.
Sementara di BCA sendiri, Widodo menekankan bahwa integritas merupakan hal yang penting. Sehingga salah satu upaya untuk meningkatkan integritas adalah dengan terus melakukan pengayaan khususnya pada para teller yang berhubungan langsung dengan nasabah.
“Sehingga wawasan atau kuliah tamu yang kami berikan dan bertema tersebut, perlu disampaikan. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tambahan bagi para akademisi Unisma dan umumnya bagi kaum terpelajar di perguruan tinggi lainnya.
Di satu sisi dalam kuliahnya Antonius Widodo Mulyono juga memberikan pesan moral untuk menjadi pemimpin atau leader yang baik tidak bisa didapatkan secara instan.
UNISMA gelar kuliah tamu bersama bank BCA yang bertemakan “Becoming a resilient leader in the times of uncertainty”. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
Namun berasal dari ketekunan dari diri sendiri untuk terus mengasah keterampilan baik hard skill maupun soft skill dan pengetahuan.
“Kemampuan kita harus terus diasah agar kita layak menjadi pemimpin terutama di era ketidakpastian seperti saat ini,” katanya.
Selain meningkatkan kapasitas diri, upaya membangun jaringan dan pertemanan juga tak kalah penting.
“Bangun jaringan dan komunikasi dengan siapapun. Mengasah ilmu penting namun jangan lupa membangun pertemanan,” ujar Widodo.
“Leader harus mampu menjalankan arah ke depan, namun juga harus memastikan anggotanya tidak ada yang tertinggal,” imbuhnya.
Sementara itu Wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Keagamaan Unisma, Dr. Muhammad Yunus, M. Pd, menekankan kewajiban pihaknya. Bahwa mereka wajib mencetak calon generasi muda yang mempunyai Integritas yang baik. Pemimpin yang tangguh adalah yang bisa mengayomi setiap apa yang dijalankannya dan tentu bermanfaat untuk lainnya.
“Alumni Unisma harus punya intelektualitas dan spiritualitas yang mumpuni. Syarat untuk menjadi pemimpin adalah harus cerdas dalam setiap situasi dan kondisi, serta mampu menangkap peluang,” ungkap Yunus.
Tak hanya itu, sambung Yunus, pemimpin yang tangguh juga harus mampu berkomunikasi baik dengan siapapun.
“Terakhir, pemimpin harus punya bekal mental yang jujur dan amanah seperti seperti yang dicontohkan Rasulullah,” tuturnya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)