MALANG POST – Dalam kompetisi Liga 1 musim 2024/2025, yang sudah berjalan di pekan keenam, Arema FC belum juga mampu beranjak dari posisi papan bawah.
Tepatnya di posisi ke-14 di klasemen sementara. Setelah memainkan laga keenam, dengan meraih enam poin. Dari hasil dua kali kalah, tiga kali seri dan hanya sekali menang.
Kondisi tersebut, jelas belum sesuai ekspektasi. Terlebih ketika Joel Corneli didapuk sebagai pelatih, untuk menukangi Arema FC di musim baru. Berbekal banyak pemain-pemain baru, yang sesuai dengan skema permainan yang dirancang pelatih asal Brasil ini.
Sempat memunculkan asa tinggi, ketika Arema FC berhasil mempertahankan gelar Piala Presiden. Untuk edisi 2024, peraihan tropi itu menjadi hat-trick bagi Arema FC.
Di lima laga berjalan sepanjang turnamen Piala Presiden, Arema FC menjadi satu-satunya kontestan, yang tidak pernah kalah.
Bahkan tim-tim besar, seperti Bali United, Madura United dan Borneo FC, mampu ditaklukkan. Padahal tiga tim itu, adalah peserta championship series Liga 1 musim 2023/2024.
Tetapi kondisi tersebut, tampaknya justru menjadi bumerang bagi Arema FC. Kekuatannya langsung bisa dibaca oleh lawan, untuk kemudian mencari titik lemahnya.
Apalagi dalam lima laga di Piala Presiden, plus enam laga yang dilakoni di Liga 1 musim ini, Joel Corneli tidak banyak mengubah formasi pemainnya. Terutama untuk pemain asing.
Regulasi yang memperbolehkan untuk menurunkan enam pemain asing, secara bersamaan dalam setiap pertandingan, benar-benar dimaksimalkan.
Mungkin yang lebih sering berubah, adalah formasi pemain lokal. Paling tidak dalam setiap kali pertandingan, ada pemain berbeda yang diturunkan.
Fakta tersebut, tak urung memunculkan tudingan, pelatih berusia 57 tahun tersebut, lebih menganakemaskan pemain asing. Terlebih-lebih lima dari delapan pemain asing Arema FC, berasal dari negara yang sama dengan Joel Corneli. Brasil.
Dalam postmatch press conference, Jumat (20/9/2024) lalu, Joel Corneli juga mengakui kalau pihaknya memang tak banyak mengubah formasi pemain. Hal itu sudah dilakukan sejak Piala Presiden 2024 lalu, dengan hasil Piala Presiden 2024 tetap bisa dipertahankan Arema FC.
“Selanjutnya, kami memulai musim dengan memainkan komposisi pemain yang sama. Ketika tim melakukannya dengan baik, kami tidak akan membuat perubahan besar,” kilahnya.
Itu berarti, pelatih berlisensi Conmebol Pro ini, memang tak banyak mengubah komposisi enam pemain asing Arema FC yang dimainkan sebagai starter. Perubahan pemain asing, baru dilakukan jika ada pemain yang performanya tidak maksimal.
“Sekarang, jika tim tidak menunjukkan performanya, ketika tidak bisa memenangkan pertandingan. Kami bisa berpikir tentang perubahan.”
“Tapi dengan percaya diri saya katakan, saya pikir kami punya pemain-pemain asing dan lokal yang sama bagusnya. Kami selalu membuat pilihan berdasarkan kebutuhan dalam permainan,” tandasnya.
Hal itu juga dilakukan Joel Corneli, saat Arema FC dikalahkan 1-3 oleh PSS Sleman. Dalam laga pekan keenam, Jumat (20/9/2024) lalu.
Hampir sepanjang laga, Arema FC unggul penguasaan bola mencapai 67 persen. Arema FC juga berhasil membuat 11 kreasi peluang. Meski hanya satu yang berhasil dikonversi menjadi gol. Itu pun lewat tendangan penalti, yang dieksekusi dengan baik oleh Charles Lokoli Ngoy, di babak kedua.
Menyoal kekalahan tersebut, Joel Corneli mengakui kegagalan Singo Edan mengatasi serangan balik lawan, turut berperan membuat PSS Sleman mampu mengalahkannya.
“Kami terekspos dengan serangan balik lawan. Itu bisa dilihat dari bagaimana gol pertama dan kedua lawan terjadi.“
“Pada babak pertama kami sudah bermain dengan baik, sampai gawang kami kebobolan. Kami mencoba menetralisirnya, tapi kemudian kami kebobolan lagi.”
“Kami mencoba untuk bangkit di babak kedua, tapi sayangnya ketika kami mencetak gol pertama, yang menempatkan kami dalam permainan lagi, kami kebobolan gol ketiga. Akhirnya, kami kalah untuk kedua kalinya musim ini,” tandasnya. (*/Ra Indrata)