MALANG POST – Ribuan atlet taekwondo se-Jawa Timur, beradu tanding di event Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur yang digelar di GOR Ken Arok Kota Malang, Minggu (29/9/2024).
Di hari terakhir ini, sebanyak 2275 dari 3106 atlet taekwondo, bertanding dalam Kejurprov Antar Pelajar dan Mahasiswa 2024 ini.
Mereka berasal dari Pengurus Kabupaten (Pengkab) dan Pengurus Kota (Pengkot) di setiap wilayah di Jawa Timur, dan akan berlaga di kelas Kyorugi Festival dan Poomsae Festival.
Wakil Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Timur, Hendra Prastiyawan mengatakan, event yang digelar sejak Kamis (19/9/2024) ini digelar untuk mencari bibit muda dan regenarasi atlet TI di Jatim.
“Event kerjurprov antar pelajar dan mahasiswa ini kita gelar untuk regenarasi atlet-atlet kita dari mulai SD, SMP, SMA, dan mahasiswa. Arahnya memang ada di Pomnas (pekan olahraga mahasiswa nasional) dan lebih-lebih untuk pon berikutnya di NTT dan NTB,” ucapnya, Minggu (22/9/2024).
Menurut Hendra, dalam event antar pelajar dan mahasiswa ini diikuti 3106 peserta, dengan rincian 831 kelas prestasi dan 2275 kelas festival, yang tergabung dalam 32 tim atau kontingen.
“Untuk prestasi, ada 655 kelas Kyorugi Prestasi, dan 177 Poomsae, kalau festival itu berjumlah 2275 atlet Festival dengan kelas Kyorugi Festival sebanyak 1741 peserta, dan 534 atlet Poomsae Festival,” jelasnya.
Hendra menjelaskan, ribuan peserta Ini berasal dari 36 Pengkab atau Pengkot yang ada di Jawa Timur, untuk itu diharapkan event ini menjadi barometer untuk regenerasi atlet yang akan datang, dan dapat menjaga trend positif atas prestasi yang didapat atlet taekwondo Jawa Timur dalam berbagai kancah.
“Kami berharap, TI di Jatim bisa selalu mempertahankan tradisi emas pada event Pon di NTT atau NTB mendatang. Ketua umum berpesan bahwa Jatim akan menjadi Jatim Hebat dalam rangka prestasi, kegiatan dan organisasi,” terangnya.
Lebih lanjut Hendra menegaskan, bahwa dengan regenerasi atlet yang terjadi, Jawa Timur dapat menjadi barometer taekwondo tingkat nasional, dan berharap bisa menggeser sang pemuncak klasemen yakni Provinsi Jawa Barat.
“Saat ini Jawa Barat sedang menduduki peringkat pertama dan jatim berada di peringkat 6. Kita berjuang bagaimana ke depannya Jatim bisa naik lagi peringkatnya menjadi peringkat 3 maupun runner up,” harapnya.
Sebelumnya, even yang berlangsung di GOR Ken Arok tersebut, juga dimanfaatkan sebagai ajang persiapan untuk Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) yang akan digelar di Solo, pada Bulan Oktober 2024, mendatang.
Kepastian ini terlihat, beberapa atlet para Taekwondo Jatim, memeriahkan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo Tingkat Pelajar dan Mahasiswa se-Jawa Timur.
Koordinator pelatih Para Taekwondo Jatim, Tony Evendi mengatakan, untuk cabang olahraga (Cabor) Para Taekwondo Jatim ini, merupakan tim dan Cabor yang baru terbentuk.
“Kami baru terbentuk sekitar empat bulan, dan Alhamdulillah atlet para Taekwondo Jatim ini kami persiapkan untuk event Peparnas Solo,” katanya.
Tony menjelaskan, di Peparnas yang akan digelar di Solo pada bulan Oktober 2024 mendatang, tim para Taekwondo Jatim akan menurunkan 6 atlet terbaiknya.
“Untuk Peparnas mendatang, Para Taekwondo Jatim akan diperkuat 6 atlet, persiapannya terbilang mepet, baru empat bulan terbentuk,” jelas pria asal Kabupaten Lumajang ini.
Tony menegaskan di event olahraga disabilitas nasional tersebut, dirinya optimis bisa memberikan yang terbaik untuk Jatim.
“Untuk Peparnas nanti, saya tidak berani muluk-muluk, yang jelas bisa memberikan yang terbaik untuk Jatim,” terangnya. (*/ Ra Indrata)