MALANG POST – Kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 musim 2024/2025, baru saja berjalan di pekan kelima. Tetapi kerasnya kompetisi ini, sudah dirasakan tiga pelatih. Yang harus dipaksa untuk meninggalkan klub.
Pelatih pertama yang menjadi korban, adalah Juan Esnaider. Pelatih asing pertama yang didepak PSBS Biak. Alasannya, tiga pertandingan pertama tidak pernah meraih poin.
Disusul pelatih lokal, Hendri Susilo. Yang harus mengakhiri kerjasama dengan Semen Padang di pekan keempat.
Secara kebetulan dua klub itu adalah pendatang baru. Alias baru saja mentas ke Liga 1, setelah promosi dari Liga 2. Bahkan PSBS Biak, adalah tim juara Liga 2.
Tetapi meski tim promosi, keduanya tetap memiliki ekspektasi tinggi. Wajar jika di tiga dan empat laga perdana itu, dianggap sangat menentukan langkah tim selanjutnya.
Termasuk untuk tim yang sudah eksis di Liga 1. Seperti Madura United. Yang juga runner up Liga 1 musim 2023/2024.
Tidak pernah menang di empat laga perdana, Madura United pun mendepak Widodo Cahyono Putro, dari kursi pelatih kepala.
Widodo tidak sendiri. Bersama FX Januar, yang sama-sama diboyong dari Arema FC, keduanya harus mundur. Lantaran desakan suporter lewat media sosial, demikian gencar.
Suporter Laskar Sape Kerrap, menganggap prestasi Madura United yang terpuruk di dasar klasemen, sangat tidak pantas untuk tim yang memiliki prestasi gemilang.
Bisa jadi tidak hanya tiga pelatih tersebut, yang bakal merasakan kursi panas menjadi arsitek tim-tim Liga 1. Karena beberapa tim lainnya, sudah memberikan ultimatum kepada pelatih-pelatih, yang dianggap belum menjalankan tugas sesuai keinginan manajemen tim.
Tetapi ada juga pelatih yang masih tetap aman. Paling tidak hingga pekan kelima, meski hasil pertandingan di lima laga perdana, belum terlalu memuaskan.
Salah satunya adalah arsitek Arema FC, Joel Cornelli. Sekalipun pelatih asal Brasil itu, juga mendapatkan banyak sorotan.
Bagaimana tidak, dalam empat laga perdan, pelatih berusia 57 tahun tersebut, belum juga mampu menghadirkan kemenangan. Hasilnya tiga kali seri dan sekali kalah.
Baru di laga pekan kelima, Joel Cornelli, mampu menghadirkan kemenangan. Setelah di Stadion Batakan, Samarinda. Pada Minggu (15/9/2024) sore kemarin, berhasil mengalahkan PSM Makassar, yang bertindak sebagai tuan rumah, dengan skor tipis 1-0.
Andai berkaca pada musim sebelumnya, boleh dibilang posisi Joel Cornelli, cukup beruntung tidak sampai dipecat.
Karena di musim 2022/2023 dan 2023/2024, Arema FC sampai menggunakan enam pelatih. Atau rata-rata ada pergantian hingga tiga pelatih dalam satu musim kompetisi.
Tetapi kondisi tersebut ternyata tidak terlalu merisaukan Joel Cornelli. Sebagai pelatih profesional, apalagi dengan statusnya menjadi pelatih asing, pihaknya memahami konsekuensi dalam profesinya.
“Di dalam sepak bola, dimanapun itu. Pelatih harus siap dipecat, ketika prestasinya dianggap kurang. Di Indonesia, kondisi tersebut tidak berbeda,” tegas Joel Cornelli.
Artinya, mantan pelatih yang banyak berkarier di China itu, tidak kaget dengan kebiasaan klub, yang memecat pelatihnya, ketika dirasakan hasil pertandingan tidak sesuai dengan target. Bahkan kondisi terebut, tidak dihitung dari banyaknya pertandingan yang sudah dijalani.
“Saya sendiri juga siap dengan hal seperti itu. Jika tidak ada prestasi, pasti pelatih keluar,” tegas mantan asisten pelatih Corinthians, Brasil itu.
Masih beruntung, Joel Corneli, sempat mempersembahkan gelar juara bagi Arema FC. Yakni suksesnya menjadi juara Piala Presiden 20024. Sekaligus berhasil mempertahankan Piala Presiden tetap di Malang, untuk tiga kal beruntun.
Pelatih pendatang baru di kompetisi Indonesia itu pun, menjadi pujaan Aremania. Karena Joel Cornelli, dianggap bisa mempertahankan tradisi meraih Piala Presiden.
Terlebih-lebih, Joel Cornelli mampu mempersembahkan gelar juara itu, ketika status Arema FC menjadi tim musafir.
Namun dengan memiliki tim yang berkarakter. Serta kuat dalam pertahanan dan tajam saat melakukan serangan, Joel Cornelli dianggap sukses memadukan pemain-pemain baru, dengan pemain lama yang masih bertahan di Arema FC.
Bahkan tidak jarang, Joel Cornelli menurunkan formasi tim dengan mayoritas peman-pemain yang baru bergabung. Terutama di sektor pemain asing. Karena dari delapan pemain asing yang dikontrak Arema FC untuk musim ini. Enam diantaranya adalah pemain-pemain baru. (*/Ra Indrata)