Malang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan fokus pada pengembangan pariwisata di tahun 2021. Bahkan, program ini akan diintegrasikan dengan beberapa sektor lain, seperti perikanan, pertanian, dan lainnya.
Hal itu diharapkan bisa kembali membangkitkan dan mendongkrak perekonomian masayarakat yang sempat lesu pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Menurut Bupati Malang, HM Sanusi, hal itu sangat dimungkinkan untuk dilakukan. Mengingat potensi yang dimiliki daerahnya beragam.
“Yang banyak pertanian, peternakan, perikanan mengungkit perekonomian di Kabupaten Malang, terutama di pariwisata seperti farm education di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso” ujar Sanusi, kemarin.
Salah satu integrasi yang coba dia lakukan adalah menanam tanaman ekspor. Hal itu juga dia sarankan kepada pihak pengelola farm education. Harapannya bisa menggairahkan ekonomi masyarakat. “Hanya nanti, saya ingin di farm education itu tanamannya ekspor semua,” kata Sanusi.
Menurut Sanusi, hal serupa juga sudah terealisasi di salah satu lahan di Kecamatan Kasembon. Yang sudah lebih dulu mencoba menanam tanaman ekspor. Di Kasembon itu, ada tanaman zevilantis yang sudah ekspor ke Jepang. Satu hektar hasilnya bisa Rp 500 juta.
“Karena kemarin produksinya bagus, maka hasilnya Rp 600 juta. Dalam waktu 6 bulan bisa panen dua kali. Jadi hasilnya bisa Rp 1,2 miliar. Itu akan kita kembangkan bekerja sama dengan Univesitas Brawijaya (UB),” jelas Sanusi.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya juga akan mengirim perwakilan yang sudah bekerja sama dengan UB dan diundang ke Negeri Sakura. Terutama untuk bisa mengetahui kebutuhan pasar di Jepang.
“Nanti kami akan diundang ke Jepang untuk mencari atau melihat kebutuhan pasar Jepang yang bisa ditanam di Indonesia. Kemungkinan habis Hari Raya,” ujar pria asal Gondanglegi ini.
Sementara itu, untuk mengenalkan panorama dan potensi wisata di Kabupaten Malang, Sanusi akan fokus melengkapi fasilitas di beberapa titik rest area. Salah satu yang ia bidik adalah jalur menuju Gunung Bromo. Masih diintegrasikan dengan penguatan di sektor pertanian dan peternakan.
“Melihat potensi yang ada di desa, kami buka rest area dan diberi spot yang bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Nantinya, hal itu akan dikelola BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) masing-masing desa,” jelasnya.
Hal itu dilakukan Sanusi agar masyarakat yang ingin menuju kawasan Gunung Bromo dapat menikmati perjalanan dengan nyaman, dan tidak sampai mengantre ataupun menumpuk di titik tujuan. Beberapa rest area yang akan dibangun juga menyajikan destinasi wisata baru untuk dinikmati para wisatawan, baik yang dari dalam maupun luar Kabupaten Malang.(riz/ekn)