MALANG POST – Luka gores mata kanan dan lecet kedua kakinya membuat keluarga yakin, Sahroni (19) meninggal tidak wajar. Gegerlah, Jumat (5/7/2024) jelang Maghrib, Dusun Baran RT13/RW01, Desa Urek- Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Maghrib ini, anggota Polsek Gondanglegi, Tim Inafis Polres Malang melakukan olah TKP di rumah keluarga Gunawan (44). Gunawan adalah bapak korban Sahroni. Ia tampak syok terkejut mengetahui anaknya, meninggal tidak wajar.
Dibawalah jenazah menuju Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RS Saiful Anwar Malang. Jenazah, renananya akan diotopsi guna mengetahui sebab kematiannya. Hingga sekitar pukul 21.00 WIB, jenazah menjalani proses otopsi.
Sejak Maghrib, bapak korban dan sepupu serta Kepala Desa Urek-Urek Gondanglegi, H Riyanto menunggu proses otopsi. Datang pula anggota Tim Inafis Polres Malang.
“Saya pas rapat untuk acara Kabupaten Minggu besok. Ada luka di wajah. Karena tidak wajar. Saya langsung menghubungi Polsek Gondanglegi, ” ungkap H Riyanto, Kepala Desa Urek-Urek kepada Malang Post.
Di halaman IKFM RSSA Malang, Gunawan dan keponakannya, berinisial ZK (17) turut menunggu otopsi. Gunawan (44) berusaha tegar menghadapi musibah. Korban Sahroni adalah anak pertamanya.
Ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi atau yang dialami sang anak. Jumat pagi, sebenarnya Gunawan tahu, Sahroni tergeletak mirip orang tidur di ruang tengah. Di atas karpet. Ia tidak menyapanya.
Bareng jelang Maghrib, ia terkejut melihat bendera kematian depan rumah. “Pulang tadi kok ada bendera. Saya kaget. Jelang Maghrib. Saya masuk buka. Ada luka di wajah, ” cerita Gunawan menahan tegarnya. (Santoso FN)