MALANG POST – Ide itu sudah mengendap sejak 20 tahun silam. Membentuk Presidium Aremania. Dalam sebuah musyawarah nasional (Munas) Aremania Utas. Agar supporter fanatik Arema ini tidak terpecah. Tidak terkotak-kotak. Tapi juga tidak dibawa ke ranah politik.
Presidium Aremania, agar Aremania jadi satu. Aremania Utas.
Apalagi setelah Arema terpecahbelah oleh dualisme, medio 2010-2012 lalu. Karena adanya dua kompetisi. Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL).
Munas itu pun bakal digelar 1-2 Juni 2024 mendatang. Di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Munas itu, adalah kesepakatan suporter dua klub. Arema FC dan Arema Indonesia. Juga arek-arek Malang lainnya. Untuk sebuah wadah organisasi suporter Aremania. Yang legal, modern dan berbadan hukum.
Juga sejalan dengan Undang Undang Keolahragaan nomor 11/2022.
Kata Ketua Panitia Munas Aremania Utas, Dyan Berdinandri, pembentukan organisasi Aremania sebagai wadah kekuatan bersama, memiliki latar belakang dan sejarah panjang. Untuk mengakomodir hal-hal yang bisa diselesaikan secara organisasi oleh presidium Aremania. Karenanya, Munas itu hanya akan memilih Presidium Aremania. Tidak ada isu yang lain.
“Sebagai fondasi melaksanakan Munas Aremania Utas, panitia telah membentuk tim asesor, yang menyeleksi bakal calon presidium dari yang diajukan Aremania,” katanya.
Tim asesor itu, terdiri dari lima orang dengan latar belakang berbeda. Mulai dari suporter, wartawan, hingga akademisi dari Universitas Brawijaya Malang.
Ada juga Tim Sembilan. Berisikan Aremania yang mewakili seluruh kawasan di Malang Raya. Namanya muncul lewat penunjukan dalam pertemuan di Kali Cemplong.
Tim Sembilan, sudah melakukan beberapa kali pertemuan. Diawali di Stadion Gajayana. Dilanjutkan di Batu, Turen dan Singosari. iakhiri di Stadion Gajayana.
Membentuk Presidium Aremania, adalah hasil akhir dari pertemuan-pertemuan Tim Sembilan tersebut.
Ada sembilan calon Presidum Aremania. Dikerucutkan dari 15 orang yang dicalonkan. Setelah diseleksi lewat fit and proper test oleh Tim Asesor.
JUMPA PERS: Ketua Tim Sembilan, Syamsul Arifin, ketika memberikan keterangan kepada wartawan, terkait pelaksanaan Munas Aremania Utas. (Foto: Istimewa)
Untuk sembilan calon Presidiun Aremania itu sendiri, terdiri dari Anwar (Batu), Teddy (Lawang), Septiana (Mergan), Bagus (Gadang), Rudy Topez (Bareng), Prayoga Emprit (Oro-Oro Dowo), Ali Rifki (Veteran), Inos (Mergosono) dan Simon (Gadingkasri).
Dari sembilan calon itu, dipilih tujuh orang yang akan menjadi Presidium di organisasi Aremania. Jabatannya selama dua tahun setelah dikukuhkan.
Syamsul Arifin, Ketua Tim Sembilan, menjelaskan, Munas Aremania Utas, diikuti 177 Koordinator Wilayah (Korwil), yang merekomendasikan dua voters dan satu pendamping sebagai peserta Munas,.
“Untuk periode kepengurusan hanya dua tahun. Secara prinsip ini penting dalam upaya demokratisasi dan regenerasi. Karena Aremania itu yang sangat banyak,” tegas Pak Guru, panggilan akrab Syamsul Arifin.
Pelaksanaan Munas Aremania Utas nanti, yang memilih Presidium Aremania, dilakukan melalui pemungutan suara. Mengadopsi pemungutan suara Pemilu.
Akan ada 10 bilik suara, untuk 177 voter dari perwakilan korwil Aremania. Sedangkan korwil yang tidak bisa hadir, terutama dari luar negeri, akan menggunakan hak pilih melalui sistem barcode.
“Proses pemilihannya dilakukan pada Sabtu (1/6/2024). Dilanjutkan pengukuhan Presidium Aremania yang terpilih pada Minggu (2/6/2024),” tambahnya.
Munas Aremania Utas yang akan berlangsung di Dome UMM, selain dihadiri Aremania, juga diharapkan hadir perwakilan dari Kemenpora, Ketua dan Exco PSSI, Kementerian PMK dan Forkopimda. (Ra Indrata)