MALANG POST – Ketika Arema FC selamat dari degradasi. Tepatnya di pekan ke-34 Liga 1 musim 2023/2024. Tim ini hanya berkekuatan 23 pemain. Tiga diantaranya adalah penjaga gawang.
Padahal di awal perjalanan kompetisi tertinggi di tanah air itu, Arema FC sampai diperkuat 31 pemain. Yang dalam perjalanannya, ada pemain yang mundur, dipinjamkan atau bahkan masuk di putaran kedua.
Data transfermarkt menulis, hanya ada 14 pemain yang turun lebih dari 17 kali laga, pada 34 total pertandingan di babak regular series Liga 1 musim 2023/2024. Mereka adalah pemain yang sejak putaran pertama, bergabung dengan Arema FC.
Dua pemain asli Malang, Dedik Setiawan dan Dendi Santoso, menjadi pemain yang paling banyak bermain. Total 32 laga selalu berada di atas rumput hijau.
Melihat komposisi tersebut, sangat wajar kalau menghadapi musim 2024/2025, manajemen Singo Edan bakal merombak tim. Bahkan bisa jadi, lebih dari separoh pemain, kontraknya tidak diperpanjang.
Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas mengaku telah menyiapkan langkah tegas, untuk melakukan evaluasi terhadap tim di musim ini. Bahkan perombakan besar-besaran, bakal dilakukan. Secara otomatis, akan banyak pemain yang dilepas bersamaan dengan habisnya masa kontrak mereka.
“Untuk pemain asing, mungkin hanya dua pemain yang akan kita pertahankan. Sedangkan pemain lokal, bisa jadi ada 50 persen yang tidak akan diperpanjang kontraknya.”
“Kita ke depan ingin yang terbaik. Yang kemarin-kemarin, buat pengalaman saya juga. Termask pengalaman manajemen yang lain,” sebut Wiebie, Jumat (10/5/2024).
Pengusaha asli Malang ini juga mengaku sudah melakukan negosiasi dengan beberapa pemain asli Malang, untuk didatangkan musim depan.
Bergabungnya pemain-pemain asli Malang, diharapkan bisa mengembalikan gaya Malangan, yang di musim sebelumnya, tidak terlalu tampak pada tim Arema FC.
Tidak hanya menyangkut pemain, Wiebie juga sempat menyinggung soal pelatih Arema FC. Yang akan memoles tim untuk musim 2024/2025 mendatang.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan beberapa pelatih. Meski Wiebie belum mau terbuka, apakah pelatih lokal atau asing, yang sedang dalam proses pembicaraan.
“Tawaran pelatih banyak. Tapi kan kalau dikumpulkan, biar nanti Pak Inal (General Manajer Arema FC, Yusrinal Fitriandi) semua yang menjelaskan satu persatu. Kita yang mencari,” jelasnya.
Pihaknya hanya menyebut, salah satu kriteria pelatih yang diinginkan adalah pelatih yang mengerti gaya bermain Malangan. Serta bisa menyatukan tim agar lebih kompak saat bermain.
Sementara itu di tempat terpisah, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyampaikan jika saat ini pihaknya masih melakukan rapat kecil di internal manajemen.
“Internal meeting kecil sudah dilakukan sejak April. Terkait evaluasi dan seperti apa perubahan untuk musim selanjutnya. Kalau pelatih, ditunggu saja nanti akan kami sampaikan. Targetnya, pelatih dan tim akhir Mei sudah clear,” ujar Inal.
Mengenai kandidat pelatih kepala Arema FC musim depan, Inal juga tidak bisa menyebutkan.
Hanya saja, menyoal kandidat pelatih musim depan, ada satu nama yang sempat dirumorkan. Yaitu mantan pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso.
Pekan lalu, pelatih kelahiran Kepanjen itu, bertemu dengan manajer Arema FC, Wibie Dwi Andriyas, di Stadion Gajayana, Malang.
Namun, Aji menegaskan jika pertemuan itu bukan membahas terkait pelatih Arema FC pada musim depan. Dia bertemu tidak sengaja dengan Wiebie karena sama-sama menyaksikan pertandingan Liga 3 nasional di Malang.
“Saya sekedar nonton saja sama teman-teman lama, mantan pemain Arema. Kalau soal melatih, tunggu saja. Nanti akan tahu saya melatih di mana,” kata Aji.
Perlu diketahui, Aji pernah melatih Arema FC pada musim 2017. Sayang, dia tidak bertahan lama sebagai pelatih Singo Edan.
Setelah memberikan gelar Piala Presiden 2017, performa Arema kurang greget di Liga 1. Sehingga dia memutuskan mundur di tengah jalan. (*/Ra Indrata)