![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2024/04/8d7fae5a-0201-4d4b-854b-c097a705d965-1024x576.jpeg)
SEPI: Kondisi kawasan villa Songgoriti nampak sepi sejak beberapa tahun terakhir ini. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Bagi wisatawan yang sering ‘nglencer’ ke Kota Batu, pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Songgoriti. Ya, ini merupakan nama sebuah dusun di Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Didalamnya hampir seluruh warganya merupakan pengelola villa.
Sayang seiring berjalannya waktu, villa-villa di kawasan wisata legendaris di Kota Batu itu mulai ditinggalkan penggemarnya. Padahal dulunya, wisatawan keluarga maupun rombongan, banyak yang memilih villa untuk sekedar melepas lelah ketika sedang berlibur ke Kota Batu.
Namun sekarang bisa dilihat, saat libur panjang Lebaran kemarin, okupansi villa di kawasan itu bisa dikatakan sepi. Dari sekitar 324 villa yang ada di Kawasan Songgoriti, rata-rata tingkat okupansinya hanya sekitar 40 persen.
“Okupansi saat lebaran tahun ini merosot dibandingkan tahun lalu. Kalau tahun lalu, H+1 sampai H+7 rata-rata setiap hari di atas 80 persen,” kata Ketua Paguyuban Vila Supo Songgoriti, Indra Tri Ariyono, Jumat, (26/4/2024).
Menurutnya, merosotnya tamu yang menginap di villa-villa Songgoriti karena kunjungan wisatawan di Kota Batu juga dinilai sudah tidak ramai lagi. Banyak pesaing di daerah lainnya seperti Jawa Tengah yang menawarkan destinasi wisata baru.
Selain itu, para pengelola villa Songgoriti harus bersaing dengan hotel yang saat ini rata-rata bekerjasama dengan platform aplikasi digital. Sehingga, harga sewa kamar yang ditawarkan juga terjangkau.
“Sedangkan kami (pengelola vila Songgoriti) tidak menaikkan atau menurunkan harga. Harga tetap stabil seperti hari liburan biasanya. Jadi kalau satu rumah (villa) itu sekitar Rp600 ribu sampai Rp800 ribu setiap malam,” katanya.
Selama ini, mereka juga sudah berusaha mempromosikan villanya masing-masing melalui media sosial. Meski begitu, Indra berharap, janji Pemkot Batu untuk membantu mempromosikan villa-villa Songgoriti agar lebih laris dan banyak tamu yang menginap benar-benar dapat terealisasi.
“Harapannya apa yang dijanjikan oleh Pemkot Batu dengan digitalisasi atau IT untuk membantu promosi villa-villa di Songgoriti bisa terlaksana. Sebelumnya kami sudah ada komunikasi terkait hal itu, tinggal menunggu realisasinya seperti apa,” katanya.
Lebih lanjut, menurut Indra, di kawasan Songgoriti juga memerlukan ikon destinasi wisata baru yang bisa menjadi daya tarik. Kondisi saat ini terdapat tempat wisata Tirta Nirwana Songgoriti, Candi Songgoriti dan Pasar Wisata Songgoriti yang dinilai tidak ada pembaharuan.
“Ikon baru juga belum ada di Songgoriti, dan infrastruktur-infrastruktur yang ada segera dibenahi seperti Pasar Songgoriti itu sudah ketinggalan, dan lainnya, ini peran pemerintah harus segera dilakukan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)