Malang – Sempat vakum beberapa tahun. Dewan Kesenian Malang sebagai lembaga independent dalam perawatan, pengembangan dan pemanfaatan seni, kembali menggelora. Mengusung harapan dan siap menghadapi tantangan baru.
Salah satunya menggelar Pasar Seni. Mulai 28 Desember 2020 – 1 Januari 2021. Bertempat di Sekretariat Dewan Kesenian Malang Jl Majapahit, Kota Malang. Sekaligus memperingati ulang tahun yang ke- 47.
DKM mempersembahkan beragam seni budaya. Hari pertama, sajian musik Bejo Rinding (Galeri Bejo). Dilanjutkan pagelaran tiga tari: Tari Bapang, Grebeg Jowo dan Grebeg Sabrang. Persembahan dari Sanggar Padma Puspita, pimpinan Santi Peni Prasetyo. Kemudian, Tari Beskala, dari Badan Pekerja Harian Seni Tari DKM.
Selanjutnya penyerahan buku Antologi Puisi Penyair Malang Raya: Sajak Dwi Wangga, Dunia Tak Lagi Dingin. Dari BPH Sastra kepada Bobby Nugroho S.Sn, Ketua DKM 2020-2023 dan Dr Dian Kuntari SSTP M.Si, Kabid Kebudayaan Dikbud Kota Malang. Penutup Pasar Seni hari pertama, tampil grup musik kondang, Soegeng Rawoeh dan Petika Romantik.
Uddin Noor, Ketua Panitia Pasar Seni mengatakan, tujuan gelaran ini, DKM ingin memberikan teladan kebangkitan gairah seni. Karena Kota Malang, gudangnya seniman dan budayawan. Maka melalui event ini, minimal bisa menyalurkan inspirasi seniman dan budayawan. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Pasar Seni bisa menjadi pelipur lara.
Kebangkitan DKM, agar bisa menjadi pilar kemajuan seni dan budaya di Kota Malang. Untuk mendukung program Pemkot Malang. Seperti, Malang Kota Heritage.
“Kita sebenarnya tidak kalah dengan Malioboro atau Pasar Seni Sukowati. Pasar seni garapan DKM, adalah bagian terkecil. Bahwa kita mampu bersaing dengan kota-kota budaya lain di Indonesia. Malang, gudangnya seniman dan budayawan. Sangat disayangkan. Jika perajin, seniman dan budayawan yang super ini, tidak digerakkan demi kemajuan Kota Malang,” jelas Uddin, Senin (28/12).
Harapannya kepada Pemkot Malang, seiring dengan program Malang Kota Heritage. Agar seniman dan budayawan mendapat perhatian lebih. Hingga bisa setara Malioboro dan Pasar Seni Sukowati.(roz/jan)