Malang – Kompetisi reguler domestik di negara-negara seantero dunia musim 2020, tak ada satu pun yang bisa dikalkulasi jumlah kehadiran penonton kandang dalam satu musim. Lantaran merebaknya pandemi virus corona di seluruh penjuru dunia, sejak Fabruari 2020 lalu hingga saat ini.
Kalaupun ada beberapa negara tetap menjalankan roda kompetisinya, itu pun dengan menerapkan protokol kesehatan super ketat. Seluruh laga tanpa penonton alias tertutup. Bahkan kompetisi level tertinggi di Tanah Air, Liga 1 2020 pun terhenti pasca tiga pekan laga awal. Hingga sekarang belum ada kepastian kapan kembali diputar.
Namun paling tidak tiga musim usia kompetisi di Indonesia 2017-2019, dengan titel Liga 1 (menggantikan Indonesia Super League, Red.), minus musim 2020 yang belum usai, ada catatan fluktuatif mengggembirakan. Menyangkut tingkat kehadiran penonton kandang 18 tim peserta.
Arema FC, salah satu dari sekian tim, yang merupakan salah satu klub dengan basis suporter terbesar di Tanah Air. Bahkan di level Asia. Selain Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.
Catatan pada Liga 1 2019 selama 267 hari, 15 Mei-22 Desember 2019, yang menuntaskan 306 pertandingannya. Bali United menjadi juara baru dan runner up Persebaya Surabaya dan ketiga Persipura Jayapura. Pertandingan home di 25 venue, di antara ke-18 tim menorehkan total 2.867.169 orang penonton. Rata-rata 9.369 orang per laganya.
Memang angka tersebut alami penurunan sekitar 8,5 persen atau 236.816 orang. Diperbandingkan dengan angka total penonton 3.103.985 orang juga, dalam 306 laga atau rata-rata 10.143 orang per laga, pada Liga 1 2018. Akan tetapi lebih tinggi dibandingkan pada Liga 1 2017, yang hanya membukukan 2.664.789 orang. Rata-rata 8.708 orang per laga.
Angka 2.867.169 orang penonton pada Liga 1 2019, kurang lebih sama dengan catatan penonton pada Indonesia Super League 2013. Dengan 2.866.621 orang atau rata-rata 9.368 setiap laga. Namun masih jauh dibandingkan rekor terbanyak penonton pada kompetisi ISL 2009/2010. Yakni 3.463.670 orang, atau rata-rata 11.319 orang per laga.
‘’Pada 17 laga home Arema saat kita menggelar Liga 1 2019, total hitungan kotor penjualan tiket masuk, kisaran Rp 8 milar. Belum dipotong biaya operasional kisaran Rp 250 – 300 juta setiap laga. Jumlah itu tentu jauh dari sebelumnya. Kami pernah mendapatkan pendapatan tertinggi sampai Rp 15 miliar dalam dua musim ISL 2014 dan 2008/2009.’’
‘’Jumlah tertinggi kita raih dalam laga super big match menghadapi Persija Jakarta, tanggal 23 November 2019. Mencapai angka Rp 2 miliar dari total penonton 40.412 orang. Tentu kondisi ini membantu tim, untuk menutup biaya operasional bulanan,’’ ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Dalam 10 besar tim dengan penonton terbanyak pada Liga 1 2019, Persija Jakarta di urutan teratas dengan total 413.168 orang, dalam 17 laga home. Rata-rata 24.304 orang per laga. Disusul PSS Sleman total 320.791 orang (rata-rata 18.870 orang per laga). Bali United menyusul urutan ketiga total 290.072 orang atau rata-rata 17.063 orang per laga.
Tiga tim dengan basis suporter terbesar, Persebaya Surabaya berada di posisi keempat 280.013 orang, atau rata-rata 23.334 orang per laga. Namun hanya dalam 12 laga home menyusul sanksi Komdis PSSI. Lima laga home disanksi tanpa penonton.
Urutan kelima Persib Bandung total 256.198 orang, rata-rata 15.070 orang per laga. Dua dari 17 laga home-nya, harus menjadi tim musafir. Arema FC di peringkat keenam dengan total 240.818 orang atau rata-rata 14.166 orang per laga.
Laga tanggal 10 Juli 2019, saat Persija Jakarta dimbangi Persib Bandung 1-1 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, menjadi laga terbanyak menyedot penonton. Yaitu 70.152 orang. Sedangkan laga 28 Mei 2018 di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, ketika ‘tim musafir’ Kalteng Putra ditundukkan Perseru-Badak Lampung 0-1, menjadi laga paling minim ditonton. Hanya 90 orang.
Bagaimana posisi Liga 1 2019, dengan total 2.867.169 orang penonton, dibandingkan liga domestik negara-negara lainnya? Baik Asia, Eropa, Amerika dan Australia pada musim yang sama sebelum mewabahnya Covid-19 dan stadion sepi dari penonton.
Liga 1 2019 berada di posisi keempat Asia. Hanya kalah dengan J1 League 2019 Jepang (total 6.349.421 orang, 306 laga, rata-rata 20.749,74 orang per laga) dan China Super League 2019 (16 tim, total 5.576.209 orang, 240 laga, rata-rata 23.234,20 orang per laga), serta sedikit di bawah Iran Persian Gulf Pro League 2018/2019 (16 tim, total 2.869.814 orang, 240 laga, rata-rata 11.957,56 orang per laga).
Tetapi Liga 1 2019 jauh di atas Thai League 1 Thailand 2019 (1.367.681 orang) dan Malaysia Super League 2019 (715.283 orang). Bahkan K League 1 2019 Korea Selatan (1.839.538 orang) dan Australia A-League 2018/2019 (1.522.773 orang.
Meski tak elok rasanya kalau kita perbandingkan dengan capaian pada musim yang sama dengan English Premier League (Inggris) total 14.503.954 orang penonton, Bundesliga Jerman total 13.295.405 orang, La Liga Spanyol 10.188.198 orang, dan Seri A Italia (9.590.166 orang.
Termasuk Serie A Brazil 2019 (8.501.700 orang) dan Argentina Primera Division 6.358.509 orang ataupun USA Major League Soccer 2019 dengan penonton total 8.694.730 orang. (act/rdt)