
Latihan Bersama (latber) di lapangan Paramon Sirkuit Motorcross Kota Batu, Senin (28/12). (DMP)
Batu – Pencinta olahraga berkuda di Kota Batu sudah bisa sedikit tersenyum. Setelah vakum kegiatan selama kurang lebih setahun, tepat di hari ke-362 pada tahun 2020 ini mereka bisa kembali turun gelanggang dengan memacu kuda kesayangannya.
Event pertama pada masa pandemi ini diberi nama latihan bersama (latber). Diiukuti 80 joki kuda se Malang Raya. Dilaksanakan di lapangan Paramon Sirkuit Motorcross Kota Batu, Senin (28/12).
Menariknya, event yang dijalankan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesi (Pordasi) Kota Batu ini, semua jokinya diwajibkan memakai masker. Ini merupakan salah satu bentuk mencegah penyebaran Covid-19. Meski sedang berolahraga, mereka tetap taat menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Ketua Pelaksana Latber, Samsul Junaidi menjelaskan, dengan diselenggarakannya event ini memiliki tujuan untuk mencari bibit joki. Event ini juga untuk menggali dan membina atlet berkuda. Terutama atlet muda Kota Batu.
Yang jelas, lanjut Samsul, event yang berjalan pada masa pandemi ini memiliki sejumlah perbedaan dengan event-event lain saat kondisi normal. Salah satunya tak diperbolehkan untuk mengundang terlalu banyak masa. “Serta saat sedang berkuda para joki juga diwajibkan menggunakan masker. Bukan kudanya lho yang bermasker,tetapi jokinya,” ujarnya.
Event berkuda ini dibagi menjadi beberapa kelas. Yaitu kelas A hingga F. “Kategori A adalah kuda berukuran tinggi 110 cm. Sedang kategori tertinggi yakni kelas F berukuran 140-142 cm,” beber Samsul.
Selain kategori itu, juga ada kategori sesuai jenis kuda. Yakni jenis sandel dan pony. Sementara itu, untuk kategori jokinya dimulai pada kategori usia 7 tahun keatas.”Namun, ketika mereka semua sudah dewasa, ada kategori tersendiri pada setiap usianya. Yang jelas masih dalam pembinaan Pordasi dan KONI Kota Batu,” katanya.
Sedang untuk perawatan kuda pacu selama pandemi, kata Samsul, dilakukan secara ekstra luar biasa. Yaitu, selalu diberi makan bergizi tinggi. Selain itu, para kuda itu juga sering dilatih dan diajak untuk berjalan-jalan, stap tunggang ke gunung ataupun ke jalan.
Samsul berharap, nantinya olahraga berkuda ini bisa diperhatikan dengan lebih baik lagi oleh Pemkot Batu. Salah satunya dengan diberikan fasilitas lapangan berkuda. Karena di Kota Batu hingga saat ini belum ada lapangan berkuda.
“Nantinya, kami akan melakukan event serupa pada setiap enam bulan sekali dengan diselingi satu kali event besar pada setiap tahun,” bebernya.
Ketua Pordasi Kota Batu, Suherman, berharap dengan adanya event ini bisa mengobati rasa rindu para pencinta olahraga berkuda di Kota Batu. Karena sudah lama tak menyaksikan event berkuda. Yaitu sejak ada pandemi Covid-19.
“Selain itu, ia juga berharap, dengan adanya event ini, para atlet muda bisa lebih banyak lagi mendapat jam terbang. Dengan begitu, mental mereka bisa terbentuk sejak sedini mungkin,” katanya.(ant/ekn)