
RESCUE: Petugas Polri saat mengevakusi jenazah korban di Pantai Modangan.
Malang – Derasnya ombak pantai selatan Jawa terbukti. Mampu membawa wisatawan dari Pantai Parangkusumo Yogyakarta hingga terdampar di Pantai Modangan Donomulyo. Ini diketahui Jumat (25/12) sore. Sepuluh harian sejak korban terseret ombak Rabu (16/12). Awalnya, tidak diketahui identitasnya.
Identitas korban diketahui dari tato di tangannya. Fajar Apriyanto (20) warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten Jawa Tengah. Ia tenggelam saat mandi di pantai Parangtritis. “Kepastiannya dari tato bertuliskan percil. Tri, kakak korban memastikan di RSSA. Dari Basarnas juga telpon saya,” ungkap Ipda M Arief, Kanit Reskrim Polsek Donomulyo.
Itu berarti, lebih dari 300 km tubuh korban terombang-ambing di pantai selatan. Korban mengalami musibah karena mandi di pantai dekat sebuah palung. Ombak besar menerkam tubuhnya dan menghilang.
Hingga pemancing bernama Yasin dan Wawan di Pantai Modangan mencium bau tidak sedap tepat bawah bebatuan karang. Saat dilihat, ternyata sosok mayat tanpa kepala. Informasi tersebut kemudian disampaikan ke Polsek Donomulyo dan baru Sabtu pagi dilakukan evakuasi korban. (san/jan)