Malang Post – Dinas Perhubungan Kota Malang memperkirakan, kendaraan yang masuk ke wilayah Kota Malang mencapai 59 ribu. Baik lewat tol maupun non tol. Rinciannya, 19 ribu mobil dan 40 ribu motor.
Kadishub Kota Malang, Drs. Widjaja Saleh Putra menyebut, peningkatan kendaraan yang masuk Kota Malang, diperkirakan mulai 5 April atau H-7 lebaran. Setiap hari diperkirakan ada peningkatan 16,2 persen.
“Tingginya volume kendaraan yang masuk, karena masa libur lebaran tahun ini lebih panjang dari tahun sebelumnya. Akan banyak wisatawan yang menjadikan Malang Raya sebagai jujukan tempat berlibur,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, Selasa (26/3/2024).
Dishub Kota Malang, lanjutnya, juga telah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak kepolisian serta Dinas PUPR Kota Malang. Sebagai persiapan rekayasa lalu lintas, pemetaan arus dan infrastruktur jalan.
“PUPR juga harus sigap melakukan persiapan dengan melakukan pengecekan, terhadap jalan di wilayah Kota Malang, untuk memastikan jalanan aman dan nyaman tanpa kerusakan,” tandasnya.
Sejauh ini, dari hasil pemetaan di beberapa titik, untuk diprioritaskan mendapat perbaikan, yaitu di area Suhat, exit Tol Madyopuro, Ki Ageng Gribig, Mayjend Sungkono, Gadang, Terminal Arjosari dan wilayah Cacuk.
Sementara itu untuk wilayah Kota Batu, Dinas PUPR setempat juga sudah mempersiapkan infrastruktur jalan dalam kondisi aman. Dengan melakukan peningkatan pengerjaan kerusakan jalan, serta memastikan kondisi penerangan PJU yang memadai. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan.
“Pengerjaan serta pemeliharaan jalan rusak atau jalan berlubang, sudah dilakukan sekitar 80 persen. Baik di jalur Kota Batu maupun di jalur provinsi,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Ir. Alfi Nurhidayat, MT.
Selain itu, rambu-rambu jalan juga sudah dipasang oleh Dinas Perhubungan Kota Batu, untuk bisa mengarahkan pengguna jalan. Baik di jalur utama maupun jalur alternatif.
Dosen Teknik Sipil dan Pakar Transportasi UB, Achmad Wicaksono, Ph.D., IPU., menyampaikan, persiapan jelang mudik lebaran harus dilakukan melalui beberapa upaya. Seperti menempatkan personel Dishub, polisi dan jajaran di pos pelayanan terpadu.
Kemudian stakeholder terkait, juga harus melakukan pembatasan kendaraan muat barang, menyiapkan skema rekayasa lalu lintas, serta meningkatkan koordinasi di tiga wilayah Malang Raya.
Menurut Wicaksono, 20 persen masyarakat memilih untuk mudik menggunakan kereta api. Sehingga peningkatan volume di area stasiun, kemungkinan akan mengalami lonjakan. Maka pengaturan arus lalu lintas di sekitar stasiun kereta api juga diperlukan. (Yolanda Oktaviani – Ra Indrata)