Malang Post – Kurang dari sepekan umat Islam Indonesia akan melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Jelang bulan penuh berkah itu, Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Batu kembali berbagi kebahagiaan.
Mereka kembali membagikan santunan kepada anak yatim dan janda duafa di wilayah MPC PP Kota Batu. Meliput tiga kecamatan di Kota Batu dan Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. Secara simbolis, pembagian santunan dilakukan di Cafe Safa Pujon Kidul.
Ketua Panitia, Suliono menyatakan, santunan yang digelar kali ini merupakan kegiatan yang ke 23 kalinya. Dilakukan rutin setiap tahun menjelang Bulan Ramadan. Pada tahun ini, total ada sekitar 500 anak yatim dan janda duafa yang diberikan santunan.
“Ini rutin kami gelar. Tahun ini spesial, kami gelar di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Kenapa spesial, karena melibatkan dua wilayah pemerintah daerah,” tutur Suliono, Kamis, (7/3/2024).
Menurutnya, PP merasa terpanggil untuk membantu sesama yang membutuhkan, terutama anak-anak yatim, piatu dan janda duafa. Melalui cara ini, diharapkan dapat meringankan beban mereka. Serta membawa sedikit senyuman dan sinar harapan dalam kehidupan.
Sementara itu, Ketua MPC PP Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono menyampaikan, setiap kali menggelar santunan, MPC PP Kota Batu selalu menjadi yang terbesar dan terbanyak. Ini bisa diperoleh berkat kolaborasi apik antar anggota.
“Kami turut melibatkan pemerintah daerah, pengusaha, pedagang dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Semuanya kami rangkul untuk bersama-sama memanusiakan manusia,” katanya.
Lebih lanjut, dalam santunan ini, pihaknya memberikan santunan kepada penerima manfaat berupa uang sebesar Rp250 – Rp300 ribu serta bingkisan. Pemberian santunan ini juga sesuai tujuan MPC PP yakni, organisasi masyarakat yang mengutamakan kemanusiaan.
“Kami bisa terus seperti ini karena kekompakan para anggota, terhadap kepedulian masyarakat. Ini sesuai moto kami yakni ‘Salam Sadar Waras’. Lewat moto ini, kami mencoba untuk jadi lebih sadar meski jauh dari waras. Dengan kesadaran maka bisa peduli dengan sesama,” papar Endro.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, selain fokus soal kemanusiaan, pihaknya juga fokus akan fungsi kontrol dalam sebuah pemerintahan.
“Kami sering bersitegang dengan pemerintah. Melalui cara ini, paling tidak peran kami sebagai fungsi kontrol dapat berjalan apabila ada kekeliruan. Namun pada hakikatnya kami adalah mitra pemerintah. Tidak mungkin kami menentang pemerintahan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)