Malang – Setiap tahunya, 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Peringatan Hari ibu bermula pada tahun 1938, saat Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu, sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan perempuan Indonesia. Hal ini kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959.
Terlepas dari sejarah perayaan Hari Ibu, tentunya sosok Ibu sangat mulia dalam kehidupan setiap manusia di dunia. Sebab sosok ibulah yang menghadirkan individu-individu hebat di dunia ini. Sosok Ibu berjuang mati-matian untuk putra putrinya, mulai dari mengandung hingga merawatnya sampai dewasa.
Semua orang tentu menyadari, bahwa jasa ibu tidak akan pernah terbalaskan oleh apapun, meskipun terkadang kita sering melupakannnya. Pada momen Hari Ibu ini, mari sejenak mengingat kembali jasa-jasa Ibu yang tak akan pernah mungkin dapat dibalas sang anak.
Mengandung
Proses kehidupan manusia dimulai dari titik ini. Seorang ibu mengandung anaknya lebih dari sembilan bulan. Tentunya proses ini bukan perkara mudah, ada rasa sakit dan lelah yang tak kan pernah terbalaskan oleh sang anak. Meski begitu, tentunya Ibu tidak pernah menutut balas akan perjuangannya selama mengandung anaknya. Bahkan Ibu sangat menikmati proses demi proses, menantikan lahirnya sang buah hati ke dunia ini.
Melahirkan
Setelah mengandung dan membawa janinya kemanapun dan kapanpun selama kurang lebih sembilan bulan. Proses melahirkan menjadi tahapan selanjutnya yang tak kalah berat. Sering kita dengar ucapan bahwa melahirkan adalah perjuangan hidup dan mati. Menahan rasa sakit, tangisan, hingga rasa was-was selalu menghantui seorang ibu yang berusaha melahirkan anaknya. Tapi sekali lagi, hal tersebut tak menjadi soal bagi seorang ibu, karena baginya yang terpenting adalah putra putrinya lahir dengan selamat.
Menyusui
Jasa seorang ibu memang tak bisa dilepaskan dari setiap proses kehidupan kita. Mulai dari kandungan, lahir ke bumi, hingga disusui selama kurang lebih dua tahun. Pada masa ini, sang ibu juga memikirkan asupan makanan tambahan bagi putra putrinya, sesuai tahapan perkembanganya. Semua ia lakukan demi tumbuh kembang anak-anaknya.
Merawat
Seorang ibu memiliki perjuangan keras dalam merawat dan membesarkan anaknya. Butuh kesabaran hingga keikhlasan luar biasa yang muncul dari hati seorang ibu. Saat awal kedupan anak di bumi ini, Ibu berjuang siang malam, walau harus mengorbankan waktu istirahatnya demi menjaga dan merawat anaknya. Hal ini tentunya berlangsung hingga anak dewasa dengan segala hal yang terjadi. Meski terkadang berbeda pendapat, dan berdebat, apalagi saat anak memasuki usia remaja, Ibu tetap aka nada untuk anak-anaknya di kondisi sesulit apapun.
Memberikan Restu
Setelah semua yang diberikan, restu ibu tentunya menjadi hal yang sangat penting bagi putra-putrinya. Ibu akan selalu menjadi pendukung utama bagi anak-anaknya, tentunya dengan tetap memberikan arahan dan masukan yang positif.
Ibu memiliki harapan untuk anaknya agar senantiasa selamat dalam melakukan aktivitas dan dapat kembali pulang ke rumah dengan selamat. Karena kebahagian anak tentunya menjadi kebahagiaan sang Ibu.
Beberapa hal yang dituliskan di atas tentunya sudah sering kita dengar dan kita ketahui secara sadar. Itu hanya poin besar dari sekian banyak jasa seorang Ibu kepada anaknya. Tak Akan pernah cukup menuliskan pengorbanan Ibu kepada anaknya. Namun, sudahkan kita mencurahkan perhatian terbaik kepada Ibu yang telah mengorbankan begitu banyak hal untuk kita ?. Kalau belum, semoga masih ada waktu untuk berbakti, atau setidaknya memperlakukan Ibu dengan penuh cinta dan kasih sayang, seperti yang telah dicurahkanya pada kita.
Selamat Hari Ibu…