Malang Post – Pimpinan KT&G cabang Malang, Choon Hwan Hahm mengatakan, pihaknya bertekad dalam berkiprah di Malang Raya, bisa berkontribusi sekaligus memberdayakan masyarakat. Untuk lebih inovatif, kreatif dan produktif.
“Kontribusi dan pemberdayaan yang kita persembahkan, berupa dua kegiatan. Pertama kursus menjahit dan satu lagi pelatihan komputer. Kami beri slogan dengan KORSA (juang bersama). Menuju dan menggapai kesuksesan bersama,” kata Mr Hahm, sapan pria Korea Selatan ini, di Hotel Savana Malang, Kamis (14/12/2023).
Pelatihan jahit dan pelatihan komputer dari Kursus Menjahit KORSA, jelasnya, terbagi dua kelompok. Yakni kelompok pemula selama tiga bulan. Kelompok yang sudah mahir juga tiga bulan. Selama enam bulan tersebut, diberikan secara gratis.
“Kita berikan dukungan dan motivasi, serta kiat khusus kepada semua peserta. Hingga mereka sukses dalam berkarya, berinovasi, berkreatif dan menjadi orang yang produktif. Kita berdayakan sekaligus menghantarkan mereka menjadi orang sukses,” jelas dia.
Saat disinggung kenapa Kota Malang dan sekitarnya menjadi pilihannya. Mr Hahm menilai karena daerah yang strategis. Itulah sebabnya banyak kegiatan bakti sosial yang digulirkan. Selain pembentukan kursus menjahit dan pelatihan komputer, mereka juga menyerahkan 3.500 paket sembako saat Covid-19 mewabah.
“Belum lagi, bantuan seragam sekolah untuk siswa-siswi SD. Di luar itu, tentunya masih banyak lagi. Kami memang sengaja ingin memberdayakan masyarakat lebih bernilai. Semuanya murni dilaksanakan secara sosial kemasyarakatan,” tandasnya.
PERAGAWATI: Semua wisudawati angkatan 11 dan beberapa perwakilan alumnus Kursus Menjahit KORSA, saat melenggang di atas catwalk di acara wisuda 2023. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Untuk kelancaran aksi sosial, pihaknya di-support Presiden KT&G, Bok-In Baek. Ada juga Chief of Sustainability Management HQ / Executive Vice President KT&G, Lee Sang-Hak. Lanjut ada Social Contribution Office / Vice President KT&G, Yong-Ah Shim. Terakhir, Friends Head Director, EUN-HO KIM.
“Kami semua dari KT&G, salah satunya memiliki keluarga di Purwosari Pasuruan. Sengaja memilih Kota Malang dan sekitarnya, sebagai sasaran aksi bakti sosial, karena masyarakatnya banyak mendapatkan ilmu dan manfaat dari yang digulirkan KT&G,” tandasnya.
Kepala Sekolah Kursus Menjahit KORSA, Febe Susana, S.H menambahkan, tempat kursus menjahitnya telah menghantarkan 350 peserta lulus dengan sukses. Diikuti dengan kelas pemula dan dilanjutkan ke kelas mahir.
“Kita wisuda dalam 11 angkatan. Angkatan pertama kita mulai pada 2020 lalu. Wisuda kali ini adalah angkatan yang ke 11. Berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Mayoritas ibu-ibu mendaftarkan sebagai peserta. Mulai usia 16 hingga 70 tahun bergabung di Kursus Menjahit KORSA,” tambah Susan.
Perempuan yang juga Ketua Program Kursus Menjahit KORSA ini mengemukakan, dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan wawasan menjahit, selalu disuguhkan dengan baik dan benar. Termasuk pengenalan alatnya betul-betul mesti dipraktekkan.
“Semuanya itu bertujuan agar peserta betul-betul paham dan menguasainya. Jika sudah paham dan menguasai, akan memudahkan bagi peserta semakin nyaman dan cepat dalam berinovasi, berkreasi, berproduksi sekaligus berjualan hasil karyanya,” ungkapnya.
Di tempat sama, Evy Firstyawati, alumni angkatan 1 pada kelas pemula menyampaikan, adanya Kursus Menjahit KORSA, dinilai sangat menguntungkan terhadap banyak hal. Diantaranya mendapatkan pelatihan kelas pemula dan kelas mahir secara gratis.
“Selain itu, bisa memberikan kemudahan bagi saya untuk menunjang profesi saya sebagai Make-up Artis (MUA).”
“Sejauh ini sewa ke sana kemari, membutuhkan biaya tambahan cukup besar. Tapi setelah belajar dari KORSA, biaya untuk kebutuhan pakaian berkurang. Keuntungan lainnya ilmu pengetahuannya kian bertambah,” cetus wanita dari Lawang, Kabupaten Malang ini. (Iwan Irawan – Ra Indrata)
Saya tertarik untuk mengikuti kursus menjahit
Maaf…..bagaimana cara mendaftarkannya
Surabaya menanti..sangatbminat belajar menjahit 👍
Surabaya menanti..sangat minat belajar menjahit 👍