Malang Post – Arah pembangunan Kota Batu 20 tahun ke depan mulai dirancang. Sebagai langkah awal, Pemkot Batu menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) rencana awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Batu tahun 2025-2045.
Forum tersebut digelar di Singhasari Resort Kota Batu, Rabu, (13/12). Dihadiri jajaran Forkopimda Kota Batu, Kepala SKPD dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Forum itu dilaksanakan sesuai dengan Permendagri No 86 tahun 2017.
Mengatur tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, Kota Batu adalah kota pariwisata. Dimana konsep pariwisatanya harus jelas, pariwisata apa yang harus dikembangkan.
“Banyak masukan melalui kritik dan saran dari berbagai pihak. Kritik dan saran yang memberikan pandangan kepada kami. Bagaimana Kota Batu kedepannya,” tutur Pj Aries.
Dalam RPJPD 2025-2045, Pj Aries berkeinginan agar arah pembangunan Kota Batu mengedepankan kondisi lingkungan yang harus tetap terjaga. Namun arah pembangunan tetap harus berjalan.
“Artinya pembangunan bukan hanya soal pembangunan fisik. Tapi pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga harus dibangun. Disinilah pondasi harus dikuatkan. Karena yang kami tuju adalah bagaimana terwujudnya Indonesia emas 2045, khususnya di Kota Batu,” tuturnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu menyiapkan SDM yang berfikir holistik. Tentang bagaimana perkembangan Kota Batu kedepannya. Dengan sumberdaya mumpuni untuk membangun Kota Batu yang lebih baik lagi. Melalui tiga sektor unggulan yakni pariwisata, pertanian dan UMKM.
“Tiga sektor ini harus dikuatkan terus. Jangan berlari kesana kemari tanpa tujuan jelas. Kalau ada pariwisata berat ada sektor UMKM. Kalau ada pariwisata berarti ada sektor pertanian. Tiga sektor ini saling terkait satu sama lain, dengan tujuan yang sama tentang pengembangan ekonomi masyarakat,” paparnya
Pihaknya berharap, 20 tahun ke depan melalui RPJPD Kota Batu tahun 2025-2045 yang sudah dikonsep ini, bisa linear dengan yang sudah dikonsep pemerintah pusat serta yang sudah dikonsep Pemprov Jatim.
Lebih lanjut, dalam penyusunan RPJPD Kota Batu tahun 2025-2045 pihaknya turut mengundang Kabupaten dan Kota Malang sebagai satu kawasan Malang Raya. Melalui hal ini, pihaknya berkeinginan konsep pembangunan yang disusun Kota Batu bisa jadi satu terpadu dan bersinergi antar wilayah Malang Raya. Sehingga dapat berkolaborasi antara pembangunan satu dan lainnya.
“Termasuk yang kami gaungkan saat ini. Bagaimana mengembangkan wilayah desa tematik. Jangan sampai satu desa dengan desa lain sama. Kami ingin ada konsep yang berbeda di setiap desa. Sehingga tumbuh kembang ekonomi masyarakat bisa semakin maju dan berkualitas,” katanya.
Disisi lain, Pj Aries juga menyampaikan, tentang tata kelola pemerintahan. Dalam tata kelola pemerintahan, menurutnya yang perlu jadi perhatian adalah reformasi birokrasi yang berdampak. Dengan membangun mindset ASN, dimana berpikirnya harus enterpreneur. Bagaimana mengelola pemerintahan lebih masif lagi. Serta mengelola pemerintahan yang berdampak pada masyarakat, lingkungan dan dunia usaha.
“Kalau tidak dilakukan reformasi birokrasi yang berdampak. Maka ASN kita hanya bekerja sesuai rutinitas. Tidak ada tujuan dan sasaran, hasilnya hanya untuk pribadi dan institusi. Tapi tidak berdampak bagi masyarakat, lingkungan dan dunia usaha,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi menyampaikan, untuk menentukan arah pembangunan Kota Batu 20 tahun ke depan harus melibatkan masyarakat. Sehingga pembangunan bisa sesuai keinginan masyarakat.
“Pembangunan tahun 2005-2025 sudah baik. Kami berharap kedepannya semakin baik lagi. Dimana pada kurun waktu 18 tahun terakhir, PDRB Perkapita Kota Batu mengalami peningkatan tujuh kali lipat. Dengan pertumbuhan ekonomi, rata-rata diatas 5 persen,” katanya.
Asmadi juga menyampaikan, usia Kota Batu baru seumur jagung. Tapi sudah menjadi sentra wisata paling ramai di Jatim. Karena itu dalam penyusunan RPJPD Kota Batu tahun 2025-2045 harus ada peran masyarakat.
“Kunjungan wisata terus meningkat. Harapan besar kami, jangan hanya wisatawan saja yang ramai. Tapi penduduk Kota Batu juga harus menikmati. Sehingga warga Kota Batu tidak jadi penonton di daerah sendiri,” tutupnya. (Ananto Wibowo)