Jakarta – Ratusan peserta yang hendak menuju Istana Negara pada Jumat (18/12) siang tadi, diamankan polisi. Bersama para peserta tersebut, polisi juga menemukan narkoba jenis ganja hingga senjata tajam.
“Dari 155 yang kami amankan, ada yang ditemukan bawa ganja di daerah Depok. Ada yang ditemukan bawa senjata tajam juga,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Monas, Jakarta, Jumat (18/12).
Selain terus mendata jumlah peserta aksi yang diamankan, baik yang sudah ikut aksi maupun yang terlebih dulu disekat, polisi juga akan melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment), bagi mereka yang berhasil diamankan.
“Data terakhir dan ini masih berkembang lagi 155 ini sudah kita amankan. Akan kita lakukan juga 3T. Ada 20 orang yang diamankan di Batalion 210. Di sana sudah siap petugas dengan APD. Sisanya ada di polres dan Polda,” kata Yusri.
Informasi terkini mnyebutkan, dari hasil rapid test yang dilakukan terhadap peserta aksi, ada 22 orang yang reaktif virus Corona. Saat ini mereka dirujuk ke RSD Wisma Atlet.
“Ini masih kita datakan semua, tapi 22 orang ini kita rujuk ke Wisma Atlet untuk kita lakukan standar protokol kesehatan. Kita akan lakukan swab test di sana. Kalau sampai reaktif, akan kita rawat, isolasi,” pungkas Yusri.
Lebih lanjut menurut Yusri, Polisi juga masih memilah-milah, apakah di antaranya ada yang merupakan panitia aksi 1812
“Nanti, kita sedang mendata, masih kita datakan ulang. Karena kita akan lakukan protokol kesehatan, nanti akan kita lakukan pemeriksaan, apakah bisa dikenakan UU Nomor Tahun 2018 (Karantina Kesehatan) atau Nomor 4 Tahun 1994 (Wabah Penyakit Menular), maupun KUHP. Kalau memang ada, akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” beber Yusri.
Terkait adanya masa aksi yang membawa senjata tajam, Yusri mengatakan, koordinator lapangan (korlap) aksi tersebut bisa saja dijerat hukum.
“Nanti sambil berjalan, bisa saja (dijerat pidana) sebagai penanggung jawab, bisa saja,” ungkap Yusri.
Sementara itu, ada dua petugas kepolisian yang terluka terkena sabetan sajam jenis samurai saat membubarkan massa aksi 1812 yang diikuti massa FPI dan PA 212 untuk menuntut pembebasan Habib Rizieq.
“Sampai saat ini yang tadi saja ada yang kena sabetan sajam. Anggota pada saat dilakukan pembubaran di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, ada dua (petugas),” jelas Yusri.(dtk/anw)