Malang Post – Sepanjang tahun 2023, ditemukan 67 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) baru di Kota Batu. Termasuk satu orang didalamnya adalah ibu hamil. Dengan tambahan temuan ODHA baru itu, saat ini tercatat ada 324 ODHA di Kota Batu. Temuan itu diketahui dari hasil skrining HIV kepada 5.315 orang.
Dari jumlah keseluruhan pengidap ODHA itu, saat ini 158 orang diantaranya tengah menjalani pengobatan. Mereka tertular HIV dari sejumlah faktor resiko. Diantaranya seperti hubungan seksual yang tidak aman atau seks bebas, berbagi jarum suntik, transfusi darah yang tidak aman, tindakan medis yang tidak aman dan lain sebagainya.
Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati menyatakan, terdapat sejumlah upaya pencegahan dan pengendalian HIV di Kota Batu. Yakni upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan upaya jejaring.
“Dalam upaya promotif, kami memberikan edukasi kepada masyarakat. Guna mengurangi stigma dan diskriminasi. Cara ini kami lakukan melalui penyuluhan disekolah, masyarakat dan layanan kesehatan. Serta meningkatkan arus informasi HIV secara digital,” papar Susan, Senin, (4/12/2023).
Dia menambahkan, untuk preventif dilakukan melalui pengadaan kondom, reagen pemeriksa HIV, penstandaran SOP penggunaan peralatan medis invasif yang steril untuk layanan kesehatan.
Kemudian untuk upaya kuratif, diwujudkan dengan memperbanyak layanan pengobatan HIV di Kota Batu. Dengan keberadaan lima puskesmas dan empat rumah sakit. Juga melakukan pengadaan alat pemeriksaan viral load HIV untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan.
“Sementara itu, upaya rehabilitatif dilakukan untuk mengurangi angka dampak infeksi oportunistik (IO). Melalui program Adherence atau kepatuhan berobat, pengadaan nutrisi untuk ODHIV dan program konseling serta pengembangan kelompok dukungan sebaya untuk mendukung ODHIV secara bio-psiko-sosio-spiritual,” paparnya.
Lebih lanjut, untuk upaya jejaring, dilakukan untuk meningkatkan peran serta komunitas dalam program HIV. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait. Serta menggandeng organisasi remaja seperti GERPHA (Gerakan Remaja Peduli HIV AIDS), Duta Genre (Generasi Berencana) dan yayasan terkait HIV. Untuk bahu membahu dalam upaya preventif HIV, hingga ke dukungan untuk ODHIV
“Upaya pencegahan HIV harus bersifat holistik. melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, LSM, komunitas dan individu. Guna mencapai dampak yang signifikan dalam mengurangi penularan virus HIV di Kota Batu,” paparnya.
Selain itu, untuk meneken angka HIV/Aids di Kota Batu, Pemkot Batu mengajak seluruh pelajar SMA/SMA sederajat di Kota Batu untuk ikut senam bersama. Cara ini dilakukan untuk mengajak para remaja bergerak dan punya aktivitas positif.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, dengan begitu cepatnya perkembangan zaman dan dinamisnya perubahan. Dituntut agar generasi saat ini semakin aktif dan kreatif, dalam segala perubahan yang dialami terutama dalam dunia digital.
“Dengan selalu aktif dan bergerak, kita akan terhindar dari aktifitas negatif yang merugikan. Baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Tentunya dengan olahraga kita jauh akan lebih produktif dan kreatif,” tutupnya. (Ananto Wibowo)