Malang Post – Proyek pembangunan jalan usaha tani (JUT) saat ini sangat dibutuhkan dan ditunggu-tunggu oleh para petani di sekitar. Selain bisa memudahkan akses jalannya perekonomian, hal itu juga mendapat respon positif bagi warga sekitar. Sebab, jalan yang rusak menjadi bagus karena sudah diperbaiki.
Hal yang ditunggu, kini sudah terinspirasikan pokok-pokok pikiran (Pokir) dewan diwilayahnya. Yakni, progran pembangunan jalan usaha tani (JUT) berlokasi di Desa Palangan, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, melalui Dinas Pertanian Situbondo.
Untuk diketahui, proyek tersebut dianggarkan Rp179 juta lebih dan dikerjakan oleh CV. Cemara Perkasa Dua dengan Kelompok Tani (Poktan) Tani Maju.
Dalam tahap pekerjaan proyek, terlihat sudah banyak yang retak-retak pada pasangan dan pondasi proyek tembok penahan tanah (TPT) tersebut.
Artinya tidak sampai seumur jagung, sudah mulai rusak. Terlihat sejak tiga hari lalu, hingga saat ini, Selasa (28/11/2023) belum ada perbaikan.
Juga belum ada respon dari pengawas Dinas Pertanian. Muncul kesan seperti dibiarkan begitu saja, sekalipun sudah mulai rusak.
Wakil Ketua DPRD Situbondo, Abdurahman dari Fraksi PPP, selaku pemilik pokir diwilayahnya, mengaku sudah sering koordinasi bersama pelaksana proyek.
Bahkan pihaknya sering mewanti-wanti agar program pokirnya, dikerjakan dengan benar dan berguna bagi masyarakat sekitar.
”Saya sudah mewanti-wanti kepada pelaksana proyek, untuk dikerjakan dengan benar. Itu yang retak merupakan pekerjaan tambahan dari dinas. Sebenarnya tidak tercantum di RAB,” tuturnya.
Ia menambahkan, kalau yang sudah mulai rusak dan retak itu, cuma tambahan pekerjaan dari Dinas Pertanian. Sebelum menjadi temuan dari Dinas, akhirnya ada tambahan, yaitu tembok penahan tanah (TPT).
Abdurahman juga menjelaskan, penyebab rusaknya proyek tersebut, diakibatkan banyaknya mobil pick up yang lewat, justru ketika semen masih basah.
”Saya tidak melihat sendiri mobil yang lewat disana. Saya hanya dengar dari masyarakat yang menginformasikan kepada saya,” tutupnya. (mustain)