Malang Post – Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar sharing session bersama tiga pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) RI, di gedung Bundar Auditorium Prof. Dr. KH. Tholhah Hasan, Unisma, Rabu (1/11/2023).
Kegiatan yang mengambil tema: ‘Meneguhkan Komitmen Pembangunan Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Kebudayaan Menuju Indonesia Unggul’ ini, UNISMA mengundang tiga Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan berkontestasi dalam pemilu 2024 nanti.
Akan tetapi, kegiatan tersebut hanya dihadiri oleh bakal Calon Wakil Presiden Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar, yang didampingi oleh beberapa pimpinan PKB, mulai dari DPP hingga DPC, bahkan partai pengusung hingga relawan.
Dikesempatan itu, pria yang akrab disapa cak atau Gus Imin mengaku siap jika diundang kampus manapun.
“Kita siap kampus manapun yang undang kita. Pada intinya kita siap,” ucapnya , saat ditemui awak media usai sharing session, Rabu (1/11/2023).
Menurut Cak Imin, kampus harus membuka diri untuk berdialektika atau berdialog dengan aturan tertentu dengan calon presiden dan wakil presiden.
“Jadi, capres dan cawapres mendapat masukan dari ahli-ahli. Supaya tatanan kepemimpinan yang terpilih nanti sesuai dengan masukan dari ahli di perguruan tinggi untuk perbaikan sempurna,” jelasnya.
Sebab, lanjut Cak Imin, melalui pendidikan Indonesia dapat merebut masa depan dengan meningkatkan sumber daya manusia agar menghasilkan generasi unggul untuk mengisi kebutuhan Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Kami (Paslon) Amin memiliki tagline Perubahan, kalau kita jujur, semua akan mudah. Tapi, kita tidak hanya ingin menjadi konsumen dan pengguna pasif dari teknologi, namun harus menjadi produsen teknologi,” terangnya.
Untuk itu, tambah Cak Imin, pihaknya menjanjikan cakupan beasiswa plus diperbanyak, dosen yang melakukan penelitian diberi kesempatan seluas-luasnya, dan menghilangkan sistem administrasi yang ribet.
“Dengan berbagai, dosen, peneliti, dan ahli lebih tenang dan nyaman agar dapat menghasilkan inovasi, sistem pemerintahan yang sudah berusia 30 tahun harus evaluasi. Akan ada pengeroposan di setiap 30 tahun dalam hal itu cara membenahinya dengan kritik kontrol kepemimpinan dan cara kerjanya,” tegasnya.
Sementara, Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri M.Si. mengatakan, penyelengggaraan sharing session ini digelar untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.
“Kami (UNISMA) sebagai lembaga akademik menjadi pelopor untuk menyampaikan sarana dan ide hebat terkait pendidikan, ekonomi, dan budaya di Indonesia, semua Bacapres dan Bacawapres kami undang, tapi yang telah menyampaikan kesediaannya dari 3 capres cawapres hanya Cak Imin. Kami sudah sampaikan dari berbagai pintu, pintu kantor pemenangan dari ketiganya. Menggunakan berbagai cara, termasuk melalui organisasi non partai,” bebernya.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin mendatangkan ketiga capres. Kami apresiasi cak Imin yang hadir langsung menyampaikan cara agar masyarakat Indonesia punya pendidikan berkualitas tanpa ada diskriminasi negeri dan swasta,” imbuhnya. (*/Ra Indrata)