Malang Post – Pelatih Arema FC asal Portugal, Jose Fernando Martins Valente, sudah melakoni tujuh laga. Sejak bergabung dengan Singo Edan mulai 23 Agustus 2023 lalu.
Rekornya, memang tidak buruk-buruk amat. Tiga kali memang, sekali seri dan tiga kali kalah. Mengumpulkan 10 poin, dengan enam kali memasukkan dan delapan kali kemasukkan. Tiga laga berhasil disudahi dengan clean sheet.
Tetapi kalau melihat data yang ada, tim-tim yang berhasil dikalahkan atau bermain imbang, semuanya adalah tim penghuni papan bawah bahkan di zona degradasi. Bhayangkara (2-0) di peringkat ke-18, Persikabo (1-0) posisi ke-17, PSS Sleman (2-1) peringkat ke-14 dan Persita (0-0) ada di posisi ke-15.
Sedangkan tiga tim yang tidak mampu ditundukkan, semuanya berada di papan atas. Persebaya (1-3) ada di peringkat ke-9, Borneo FC (0-1) justru pamuncak klasemen. Dan terakhir PSM Makassar (0-3), berada di posisi ke-10.
Tak heran jika menjelang menjamu Madura United, pada Sabtu (28/10/2023) mendatang, banyak yang skeptis Arema FC bisa menambah poin. Meski laga terakhirnya, Madura United justru dikalahkan Dewa United 1-4 di kandang sendiri.
Karena hal yang sama juga terjadi saat Arema FC dikalahkan PSM Makassar. Meski Arema FC sudah mempersiapkan diri secara khusus, toh nyatanya justru kalah telak. Padahal, sebelum bertemu Arema FC, tiga laga terakhir PSM Makassar, selalu diakhiri dengan kekalahan tim berjuluk Juku Eja ini.
“Kita tahu setelah laga lawan PSS Sleman, kami harus menghadapi laga-laga yang berat dan ketat.”
“Borneo FC adalah tim pemimpin klasemen. Sedangkan PSM juara bertahan musim lalu. Laga berikutnya tidak kalah beratnya juga, kita lawan Madura United tim papan atas,” kata Fernando Valente membela diri.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini menyadari, dari setiap kekalahan yang diterima pemainnya. Selalu ada pelajaran yang bisa dipetik, dari ketidakberhasilan Arema FC menambah poin.
Salah satunya harus cepat bangkit dan bisa segera mengakhiri tren negatif yang dialami Arema FC.
Sisi untuk bangkit itu adalah dengan menyiapkan tim Arema semaksimal mungkin. Apalagi Dendi Santoso dan kawan-kawan, dinilai sudah berusaha keras dalam sesi latihan.
Pelatih asal Portugal itu pun juga sudah menyiapkan taktik dan strategi terbaik, menghadapi tim kuat seperti Madura United. Termasuk menu khusus dalam penyelesaian akhir agar mereka bisa mencetak gol kemenangan.
“Saya senang dengan bagaimana tim ini bekerja. Saya berharap kami bisa menang lagi. Menurut saya kami mampu,” katanya.
Selain itu, pelajaran lain yang dipetik Arema FC dari kekalahan beruntun tersebut, adalah sulitnya striker-striker Arema FC mencetak gol.
Paling tidak dari dua laga terakhir, tak satupun gol bisa dihasilkan pemain Arema FC. Bahkan saat ini, posisi top skor yang dipegang Gustavo Almeida sejak awal kompetisi, sudah mulai tereduksi. Sudah ada Alex Martin dari Dewa United, yang sama-sama mengoleksi 11 gol.
“Banyak momen kita sampai di sepertiga lapangan akhir. Kita bisa mendekati gawang, tapi kami tidak bisa memanfaatkan peluang itu. Kami mencari tahu penyebabnya dan menemukan solusinya. Yang dibutuhkan adalah kualitas passing akhir,” kata Fernando.
Fernando Valente yakin bisa mengatasi masalah ketajaman lini depan Arema, jelang hadapi Madura United. Keyakinannya itu seiring dengan progras yang ditunjukkan para penggawa Singo Edan dalam sesi latihan.
Pelatih 64 tahun ini, sudah melihat pemainnya menjalankan taktikal yang disiapkan dalam dua sesi latihan terakhir. Menurutnya, para pemain Arema bisa melakukannya dengan baik di laga lawan Madura United mendatang.
“Ketika tim lain bisa memanfaatkan peluang-peluang di depan gawang itu menjadi gol, kenapa kami kesulitan? Kami yakin sebenarnya kami bisa,” tandas pelatih kelahiran Porto ini. (*/ Ra Indrata)