Malang Post – Wakil Ketua MPR RI, Dr Ahmad Basarah mengungkapkan, resolusi jihad pada Hari Santri Nasional (HSN), bisa dimaknai sebagai mempertahankan kecintaan pada Tanah Air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dikatakan, resolusi jihad yang pada awalnya diserukan KH Hasyim Asyari, sejatinya adalah perjuangan menunjukkan hubbul wathan (kecintaaan pada Tanah Air).
“Maka, memaknai (resolusi) jihad dalam konteks Indonesia kekinian adalah, jihad untuk selalu mempertahankan NKRI,” tandas Ahmad Basarah, usai Seminar Hari Santri di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Selasa (24/10) sore.
Bahkan, di tahun politik jelang pemilu 2024 mendatang, menurutnya semangat dari resolusi jihad ini, penting untuk diterapkan. Yakni, bagaimana seluruh bangsa Indonesia harus tetap menjaga kepentingan nasional untuk suksesi kepemimpinan nasional nantinya.
“Jadi, umat Islam dan rakyat Indonesia tetap harus menjaga kepentingan nasional (sukses pemilu), di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. Saya kira itu, hikmah yang bisa diambil memaknai Hari Santri di tahun ini,” tandas Basarah.
Bentuk konkritnya, kata Basarah, adalah bagimana kita ikut mensukseskan agenda demokrasi pemilu, dengan menjaga persatuan dan kepentingan bangsa dan negara, di atas segala-galanya.
Sebaliknya, lanjutnya, agenda tahunan kontestasi suksesi kepemimpinan nasional pada pilpres 2024, jangan sampai merusak semangat persatuan dan keutuhan NKRI dan Pancasila, seperti yang sudah diwariskan para tokoh-tokoh pejuang pendahulu.
Dalam acara seminar Hari Santri ini, fakta sejarah lahirnya Hari Santri Nasional banyak diungkap. Salah satunya, oleh tokoh penggagas Hari Santri, yang juga pengasih pondok pesantren Babussalam Pagelaran, Kabupaten Malang, Gus Thoriq bin Ziyad.
Bersama Ahmad Basarah, Gus Thoriq yang merupakan pelaku sejarah sebelum lahirnya Hari Santri Nasional juga menjadi pembica dalam seminar ini. Seminar ini dihadiri para tokoh agama dari Nahdlatul Ulama (NU), pengasih beberapa pesantren.
Ikut menghadiri kegiatan ini, Bupati Malang, HM Sanusi, dan Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, juga hadir Pj Walikota Malang, Wahyu Hidayat, dan sejumlah tokoh PDIP yang maju sebagai bacaleg pada pemilu 2024 mendatang. (Choirul Amin)