Malang Post – Data statistik memang menunjukkan, Arema FC mampu menguasai 78 persen jalannya pertandingan. Menciptakan 12 tendangan dan enam diantaranya mengarah ke gawang.
Tetapi statistik itu tidak menjadikan Arema FC bisa memenangkan pertandingan. Ketika dijamu PSM Makassar di pekan ke-16 Liga 1 musim 2023/2024.
Bahkan PSM yang hanya menguasai 28 persen, bisa mencetak tiga gol dari enam tendangan yang mengarah ke gawang.
“Saat kita bisa mengontrol pertandingan dan menciptakankan beberapa peluang, tapi hal itu tidak cukup untuk memenangkan pertandingan.”
‘’Kami juga bisa mengontrol pertandingan, sampai terjadinya gol kedua dan gol ketiga yang terjadi di perpanjangan waktu,” ujar pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, usai pertandingan Jumat (20/10/2023) malam.
Belum lagi pelatih asal Spanyol ini juga mengakui, dari tiga gol yang bersarang ke gawang Arema FC, benar-benar murni karena kesalahan pemainnya.
Sekalipun dia juga menyadari kalau pertandingan Jumat malam ini, adalah pertandingan yang sulit. Kedua tim sama-sama membutuhkan poin.
“Apalagi di Arema FC ada masalah dari sisi line up. Pada saat kita melihat dari hasil pertandingan, PSM Makassar bisa membuat tiga gol dan Arema FC tidak bisa.”
“Tetapi apabila kita hanya melihat dari hasil pertandingan, itulah hasilnya. Tetapi jika kita melihat dari jalannya pertandingan, kita kemasukan gol karena murni kesalahan kita,” tegasnya.
Padahal dalam laga yang dipimpin oleh wasit Yudi Suryata itu, Arema FC juga bisa memberikan tekanan yang cukup untuk bisa mencetak gol.
Sayangnya ketika pemain-pemain Arema FC sudah berada di sekitar kotak penalti, kemudian mereka gagal dalam menciptakan peluang, hal itu membuat perbedaan dalam pertandingan.
“Pada saat kita kehilangan kesempatan ini, pasti akan sulit untuk bisa memenangkan pertandingan ini. Meski pemain saya berjuang mati-matian sampai akhir pertandingan. Kami juga bisa mengontrol pertandingan, sampai terjadinya gol kedua dan gol ketiga yang terjadi di perpanjangan waktu,” sebut pelatih berusia 64 tahun itu.
Disinggung soal pergantian Arkhan Fikri yang dinilai sudah telat, Fernando Valente berkilah, jika terlambat tidaknya dalam mengubah pemain, harus didasarkan pada kepahaman setiap orang terhadap bagaimana jalannya pertandingan.
“Kadang-kadang kita memang butuh untuk mengubah pemain, dengan menurunkan pemain-pemain yang memiliki kemampuan untuk mengubah jalannya pertandingan.”
“Tentu saja Arkhan Fikri yang ada di dalam pertandingan tersebut, setelah dia turun bersama Timnas Indonesia, dia sudah melakukan pekerjaan dengan bagus,” katanya.
Tetapi yang membedakan antara Arema FC dengan PSM, kata Fernando Valentne, justru pada pergantian pemain yang dimiliki oleh masing-masing tim.
Pihaknya juga tidak mau mencari-cari alasan, terhadap pergantian pemain yang dinilai tidak tepat. Karena pemain Arema FC, terkadang tidak dalam kualitas yang sama untuk bisa mengubah pertandingan.
“Apalagi jika ada perbedaan dalam cara padang. Kadang saat kita ingin mengubah pergerakan pemain, dengan menurunkan pemain yang ada di bench. Tetapi kualitas pemain harus bisa lebih seimbang,” sebutnya.
Hanya saja, apapun hasil pertandingan, Fernando Valente tetap mengaku bangga dengan
pemain-pemain yang turun dalam pertandingan tersebut.
“Setidaknya jika kita tidak menang, kita bisa belajar dari pertandingan itu. Dan yang terpenting bagi saya, bekerja dan bekerja untuk pertandingan selanjutnya,” pungkasnya. (Ra Indrata)