Malang Post – Tampaknya keinginan Arema FC, untuk segera lepas dari zona degradasi. Paling tidak hingga putaran pertama berakhir, harus dibuang jauh-jauh. Sekalipun masih ada satu laga tersisa di pekan ke-17. Yakni menjamu Madura United, pada Sabtu (28/10/2023) mendatang.
Bagaimana tidak, keinginan untuk meraih poin di Stadion Gelora Parepare, Sulawesi Selatan. Ketika dijamu PSM Makassar di pekan ke-16 Liga 1 musim 2023/2024, justru berakhir tragis.
Alih-alih bisa menambah poin, agar angka dan peringkat di klasemen sementara bisa naik, justru pasukan SIngo Edan dipaksa menelan kekalahan telak. Tiga gol tanpa balas.
Naifnya, dua dari tiga gol itu, semuanya mutlak kesalahan yang sama, yang dilakukan pemain belakang. Bahkan sampai prosesnya juga sama dan pencetak golnya juga sama.
Gol pertama terjadi di menit 42. Umpan lambung dari sektor belakang, langsung mengarah ke gawang Arema FC. Ichaka Diarra yang mencoba memblok bola, sekaligus menghentikan langkah Adilson Gancho da Silva, gagal melaksanakan tugas.
Akibatnya, pemain bernomor punggung 20 itu, langsung berhadapan dengan Julian Garcia Schwarzer. Meski ruang geraknya ditutup, tapi bola masih bisa ditendang menyamping, yang tidak mampu dibendung kiper asal Filipina ini. 1-0 untuk PSM Makassar.
Gol kedua pemain yang baru mencetak gol di laga semalam, dari 15 penampilannya bersama PSM ini, juga sama persis prosesnya.
Mendapatkan sodoran umpan terobosan, lagi-lagi Ichaka Diarra juga gagal memblok bola. Julian Schwarzer yang juga kembali merangsek ke depan untuk memblok bola, tapi si kulit bundar bisa melewati kakinya.
Meski Achmad Maulana Syarief mencoba berlari untuk menahan bola, tapi kecepatan bola tidak bisa dibendung. Bersama-sama dengan bola, Achmad Maulana sampai masuk dan menabrak jaring gawang. 2-0 untuk kemenangan PSM di menit ke-84.
Sedangkan satu gol tim Juku Eja lainnya, dibuat Ricky Pratama. Sekali pun sempat dikawal empat pemain Arema FC, tapi Ricky mampu melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Kali ini Julian Schwarzer tidak mampu menahan bola yang sangat jauh dari jangkauan tangannya.
Skor 3-0 yang tak berubah hingga pertandingan usai, setelah Ricky mencetak gol di menit ke-90, menjadikan agregat kekalahan terbesar yang diterima pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente.
Dari tujuh laga yang sudah dipoles pelatih asal Portugal ini, Arema FC tiga kali menang, sekali seri dan tiga kali kalah. Selain kalah 0-3 dari PSM, sebelumnya pernah kalah 0-1 lawan Borneo FC dan 1-3 saat bertemu Persebaya Surabaya.
Dari sisi hasil, jelas merupakan kerugian besar bagi Arema FC. Sebab untuk menghadapi laga di pekan ke-16 ini, Arema FC sudah melakukan pemusatan latihan dan secara khusus mempersiapkan diri selama seminggu.
Tidak itu saja, dari sisi permainan, sebenarnya skuad Singo Edan juga sudah mampu mengimbangi PSM Makassar. Bahkan dari sisi penguasaan bola, Arema FC unggul jauh dari tuan rumah.
Termasuk dari sisi tembakan ke gawang, data PT Liga Indonesia Baru menyebut, Arema FC dan PSM sama-sama melakukan enam kali tembakan ke gawang. Bedanya, dari enam tendangan itu, PSM mampu mengkonversi menjadi tiga gol.
Sedangkan Arema FC, dari total 12 kali tembakan dan enam diantaranya bisa mengarah ke gawang, hanya sekadar merepotkan kiper Reza Arya Pratama. Tanpa bisa mencetak satu pun gol.
Walhasil, dengan kekalahan pada Jumat (20/10/2023) malam itu, menjadikan posisi Arema FC tak beranjak dari peringkat ke-16. Hanya mengumpulkan 13 poin dari 16 kali pertandingan.
Masih beruntung di pertandingan yang lain, Persikabo 1973 juga tidak mampu menang lawan PSIS Semarang. Meski bermain di kandang sendiri, anak asuh Aji Santoso ini kalah tipis, 2-3. Membuat tim ini juga tetap ‘nyaman’ di peringkat ke-17. (Ra Indrata)