Malang Post – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM., menegaskan, penyelesaian perbaikan Jembatan Lembayung, final pada akhir November 2023. Meski kontrak kerjanya berakhir sampai Desember 2023 nanti. Karena ini menyangkut kepentingan publik.
“Keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Warga di sekitar jembatan dan lainnya, hendaknya bersabar sementara. Hanya dalam waktu sebulan setengah saja,” tegas Wahyu saat diwawancarai awak media, Rabu (4/10/2023).
Terkait struktur bangunan yang banyak menggunakan bahan besi, pihaknya mendesak percepatan perbaikan kepada Kadis PUPRPKP dan pelaksana perbaikan Jembatan Lembayung.
“Utamanya percepatan perbaikan bagi pejalan kaki. Pastinya tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas serta profesionalitas hasil kerjaan. Tujuan kami untuk mengentaskan persoalan dari sampan rakitan (gethek) buatan warga,” tandasnya.
Dia berpikir, karena perbaikan pembangunan jembatan ini tidak memakai beton pengecoran dari titik bawah. Diperkirakan waktu penyelesaiannya akan lebih cepat dari kontrak kerjanya.
“Namun begitu, kita tetap melakukan pengawasan dan pengecekan pada perkembangannya. Kami imbau kepada masyarakat di sekitar jembatan untuk bersabar. Jembatan penyeberangan bisa dimanfaatkan. Khususnya bagi pejalan kaki,” tambahnya.
Soal sampan rakitan, yang saat ini dipakai warga sekitar untuk menyeberang sungai, Wahyu mengaku tidak bisa melarang ataupun menganjurkan. Karena tidak ada jaminan keselamatan saat penyeberangan.
“Perlu diingat, jika musim hujan tiba perlu diwaspadai bersama. Pengamanan saat menyeberang perlu ditingkatkan lagi. Menghindari terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan. Jalan yang dilaluinya pun terjal. Kami khawatir anak-anak asyik bercanda, adanya aksi dorong-dorongan, bisa menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan,” cetusnya.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, berjalan menuju pekerjaan perbaikan Jembatan Lembayung sisi Timur di kawasan Kelurahan Bumiayu, didampingi Kadis PUPRPKP, Dandung Djulharijanto. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Menurut dia, bentangan sungai di bawah Jembatan Lembayung ini, sekitar 36 meter dengan kedalaman sungainya sekitar 2,5 meter. Tentunya ini mesti menjadi perhatian bersama, agar lebih berhati-hati.
“Kami tadi sempat mencoba menyeberang. Hanya diisi empat orang saja, kondisinya sudah goyang mengkhawatirkan. Kami minta kepada BPBD setempat, untuk membantu peralatannya. Sekaligus kepada pelaksana turut membantunya,” tukas Wahyu.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto menambahkan, penyelesaian pekerjaan Jembatan Lembayung, sesuai kontrak selesai pada 15 Desember 2023. Akan tetapi, Pj Wali Kota Malang meminta lebih cepat diselesainya.
“Utamanya lagi, yang dipercepat adalah perbaikan pada pejalan kaki. Contohnya, untuk sisinya kanan atau kirinya. Agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Lebar yang dibangun, pada Jembatan Lembayung sekitar 4 meter dengan panjang 36 meter,” tambahnya.
Pihaknya menginformasikan, Jembatan Lembayung sengaja tidak diaspal. Karena akan mudah leleh dengan kondisi panas seperti saat ini. Untuk itu, yang dipakai adalah pembesian.
“Kami berpendapat secara kekuatan lebih kuat, awet, ringan atas konstruksinya. Masa kekuatannya bisa mencapai 20 atau 30 tahun lamanya. Pengerjaannya pun lebih simpel, mengacu pada kekuatan pengelasannya,” bebernya.
Dia bilang, penyelesaian pekerjaan dengan percepatan, diyakininya tidak mengurangi kualitas dan kuantitas pekerjaan. Meski pihaknya tidak menghendaki adanya pekerjaan yang dipaksakan.
“Masalahnya itu akan merugikan kami sendiri, selaku penyedia pekerjaan. Terlebih lagi, masyarakat yang dirugikan jika pekerjaannya tidak sesuai. Tentunya itu berdampak akan membahayakan bagi masyarakat yang memanfaatkan jembatan tersebut,” ujarnya.
Terakhir, mengenai keberadaan gethek buat penyeberangan. Pihaknya meminta kepada pelaksana, sementara waktu memindahkan senar seling ke sungai, agar lebih kuat buat tarikan beban sampan.
“Bapak Pj Wali Kota terkait sampan tersebut tidak menganjurkan maupun melarangnya. Hanya saja untuk lebih waspada, imbauannya hendaknya tidak memanfaatkan gethek. Lebih bersabar dalam waktu sebulan setengah,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)