Malang – Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM., mengakui sejumlah rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19, di Kabupaten Malang, sudah overload. Termasuk RSUD Kanjuruhan, yang langsung dia pantau, juga penuh pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Karena itulah, Sanusi mengaku akan melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim, untuk pengadaan rumah sakit lapangan. Bertempat di wilayah Kabupaten Malang.
‘’Karena rumah sakit rujukan Covid-19 sudah overload. Harus segera ada solusinya. Karenanya nanti kami akan koordinasi dengan Ibu Gubernur Jatim. Barang kali nanti Gubernur bisa mencari solusi. Kalau mungkin ada rumah sakit lapangan di Kabupaten Malang, Pemkab siap membuatkan,’’ ujarnya.
Bahkan, andai rencana membuka rumah sakit lapangan disetujui Gubernur, Pemkab Malang sudah memiliki beberapa alternatif lokasi. Salah satunya adalah di Rusunawa ASN, di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
‘’Pemkab Malang punya Rusunawa. Kalau nantinya memang Gubernur mau dibikinkan Rumah Sakit Lapangan, di Rusunawa itu ada 80 kamar, yang bisa kita pakai,’’ tandas mantan Wakil Bupati Malang ini.
Dia mengakui, sekalipun saat ini bakal beroperasi rumah sakit lapangan di Polkesma Kota Malang, namun Sanusi tetap yakin, jika Kabupaten Malang juga dibutuhkan. Itu terkait dengan sejumlah rumah sakit rujukan di Kabupaten Malang, saat ini telah overload.
‘’Jadi tidak apa-apa. Nanti (rumah sakit lapangan) di Kota Malang ada. Kemudian di Kabupaten Malang juga ada. Karena memang lonjakannya luar biasa. Tanpa rumah sakit lapangan, rumah sakit kita kesulitan menampung pasien Covid-19,’’ sebut Sanusi.
Sedangkan terkait tenaga kesehatan, yang nantinya akan ditempatkan di rumah sakit lapangan, Sanusi mengaku sudah meminta bantuan dari Pemrov Jatim. ‘’Kalau tenaga kesehatan kita di RSUD Kanjuruhan sudah tidak cukup. Di masing-masing puskesmas, juga sudah tidak cukup semua,’’ tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo juga menyampaikan, ada 126 total ruang isolasi di empat Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kabupaten Malang, telah terisi penuh.
Ruangan itu terisi pasien Covid-19, yang mayoritas diikuti oleh penyakit komorbid. Pihak rumah sakit (RS) memutuskan untuk sementara waktu tidak menerima pasien yang terduga maupun terkonfirmasi positif Covid-19.
Empat RS yang menjadi rujukan Covid-19 di Kabupaten Malang yakni Rumah Sakit Kanjuruhan di Kepanjen, Rumah Sakit Wava Husada di Kepanjen, Rumah Sakit Islam Gondanglegi, Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dau.
‘’Memang penuh sudah tidak menerima pasien lagi. Ada empat RS rujukan di Kabupaten Malang dan sejak seminggu terakhir sudah tidak menerima pasien lagi,’’ katanya, beberapa waktu lalu.
‘’126 ruang isolasi penuh. Sebagian besar itu yang komorbid. Kalau memang masih ada yang dirawat, terpaksa kami arahkan ke rumah sakit lainnya yang bukan rujukan,’’ ujarnya.
Sementara untuk rumah sakit lain, yang bukan termasuk rujukan Covid-19, Arbani mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui pasti data jumlah ruang isolasi dan teknis perawatannya. (riz/rdt)