Pelebaran Jalan Brosem Kota Batu, Cegah Kemacetan, Pengerjaan dengan Alat Berat Dimaksimalkan Malam Hari
Malang Post – Proses pelebaran Jalan Bromo-Semeru (Brosem) Kota Batu mulai dikerjakan. Akibatnya kepadatan arus lalu lintas terjadi di ruas jalan tersebut. Hingga dampaknya, harus dilakukan rekayasa lalin dengan melakukan sistem buka tutup, terutama saat malam hari.
Secara teknis, ruas jalan tersebut akan dilebarkan dari lebar awal sekitar 6-7 meter, menjadi 10-12 meter dengan panjang sekitar 650 meter. Pelebaran ruas jalan tersebut, dilakukan dengan cara menutup saluran irigasi dengan box culvert.
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyatakan, karena ada penyempitan dikawasan jalan tersebut, dampak dari proses pengerjaan pelebaran Jalan Brosem. Arus lalin menuju Alun-alun Kota Batu dilakukan sistem buka tutup.
“Untuk menghindari kemacetan parah. Seperti yang telah terjadi sebelumnya. Proses pengerjaan dengan alat berat kami maksimal di malam hari,” tutur Alfi, Selasa (26/9/2023).
Saat diterapkan rekayasa lalin, Alfi menjelaskan, arus lalin untuk warga sekitar maupun wisatawan di kawasan Jalan Brosem, diarahkan menuju Jalan Kelud. Lalu ke Jalan Arjuno dan keluar di Jalan Diponegoro.
Proses pengerjaan pelebaran jalan itu, memakan waktu 120 hari atau hingga 23 Desember 2023 mendatang. Dengan nilai kontrak sebesar Rp3,3 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp4,5 miliar. Dikerjakan oleh PT Mandiri Langgeng Gemilang sebagai pemenang lelang.
“Proses pengerjaan akan dilakukan percepatan. Dengan tetap memenuhi kaidah teknis. Agar hasilnya maksimal dan bisa segera dimanfaatkan penggunaan jalan, sebelum libur akhir tahun. Baik masyarakat Kota Batu maupun wisatawan,” tuturnya.
Pelebaran jalan tersebut, merupakan program prioritas Pemkot Batu pada tahun 2023. Bertujuan sebagai solusi, untuk mengurai kemacetan di pusat kota. Terlebih jalur tersebut jadi salah satu titik kemacetan setiap akhir pekan dan libur panjang.
“Proyek pelebaran jalan ini, juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tampang dan tampung jalan utama menuju pusat Kota Batu. Sehingga mobilitas warga masyarakat dan wisatawan dapat terlayani dengan baik. Dampaknya akan meningkatkan produktivitas masyarakat,” tandasnya. (Ananto Wibowo)