Malang Post – Dalam talkshow Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kanit Turjawali Satlantas Polres Batu, Ipda M. Huda menyampaikan, sekarang ini beberapa jalan di Kota Batu sering digunakan parkir di tepi jalan.
Bahkan ruas jalan yang statusnya jalan provinsi, memang sering digunakan untuk parkir tepi jalannya. Sedangkan jalan Kota Batu, yang dipakai seperti Jalan Diponegoro.
“Ada lagi titik lain yang sering padat tepi jalannya untuk digunakan parkir kendaraan. Seperti di Jalan Gajah Mada. Gangguan pergerakan arus lalin disini sering terhambat, mengingat ini sebagai poros Kota Batu,” katanya saat menjadi narasumber di talkshow tersebut.
Huda menambahkan, untuk kondisi di Jalan Diponegoro, sering pihak polisi memberikan imbauan ke Jukir sekitar. Supaya tidak sampai mengganggu lalu lintasnya.
Sedang Kabid Perparkiran Dishub Kota Batu, Hari Juni menambahkan, melihat kondisi beberapa jalan digunakan untuk parkir, yang jadi hambatan penertiban karena memang beberapa pelaku usaha, seperti yang ada di Jalan Diponegoro tidak menyediakan lahan parkir.
“Nantinya Pemkot Batu bakal membangun gedung parkir bertingkat. Dulu rencananya akan dibangun di Jalan Kartini, tapi kemudian di geser ke GOR Ganesha,” katanya.
DED Gedung parkir bertingkat nanti, tambahnya, ada di Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan Batu.
Diharapkan dengan adanya gedung parkir bertingkat ini, bisa menjadi solusi parkir tepi jalan.
Sementara itu, Pakar Transportasi sekaligus Wakil Rektor 2 ITN Malang, Nusa Sebayang menyebut, parkir di tepi jalan memang tidak sepenuhnya diperbolehkan. Apalagi masuknya jalan Provinsi, maka sudah jelas dilarang.
“Kalau untuk jalan kota dan kabupaten memang masih memungkinkan, jika mau digunakan parkir tepi jalan. Itupun juga harus melihat dimensi jalan, memungkinkan atau tidak,” katanya.
Meski pun parkir di tepi jalan tetap diperbolehkan, tapi Nusa tetap meminta agar tidak dibuka tiap hari. Melainkan di hari-hari tertentu saja.
Pihaknya juga menyebut, Pemkot
batu harus jelas dalam melihat jalan provinsi yang sering digunakan untuk parkir.
“Sudah saatnya antara Pemkot Batu dan pengusaha di sekitar jalan, untuk duduk bareng untuk mencari jalan tengahnya. Karena disini ada kepentingan PAD dan kepentingan masyarakat,” demikian ujarnya. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)