Tidak ada gol tercipta. Ketika Arema FC menjamu Persita Tangerang. Di pekan ke-12 Liga 1 musim 2023/2024.
Bahkan pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Berjalan dengan monoton dan tempo permainan juga melambat.
Singo Edan meski bertindak sebagai tuan rumah, tetapi juga tidak secara frontal melakukan tekanan. Mereka cenderung bermain aman. Hanya keluar menyerang, jika dirasakan ada celah yang tercipta.
Pun dengan Persita. Setelah tidak pernah menang dalam enam laga terakhir, Pendekar Cisadane memainkan pola counter attack.
Walhasil, kedua kiper lebih banyak nganggur. Karena permainan berkutat di lapangan tengah. Setelah kedua tim, selalu berebut bola saat pemain-pemain mulai berada di sektor tengah lapangan.
Gawang Julian Garcia Schwarzer, benar-benar tidak mendapatkan tekanan yang berarti. Kalau pun ada tembakan ke gawang, semuanya dilakukan dari luar kotak penalti.
Atau jika tidak demikian, saat ada tendangan sudut, pemain Arema FC selalu berhasil menghalau bola. Benar-benar tidak ada penyelamatan yang membahayakan gawang Arema FC.
Kondisi itu terjadi sejak babak pertama. Meski ada beberapa peluang sempat diciptakan Singo Edan.
Seperti peluang didapatkan Arema FC, di menit ke-10. Ketika umpan lambung dari Charles Raphael de Almeida, berhasil diterima Gustavo Almeida dos Santos. Bola berhasil di bawa hingga masuk kotak penalti.
Sayang tendangan menyisirnya, hanya melenceng tipis beberapa centimeter dari gawang Persita, yang dikawal Rendy Oscario.
Kejadian yang nyaris sama, juga terjadi di menit ke-85. Saat ini giliran Charles Lokoli Ngoy yang menciptakan peluang.
Sebenarnya dia sudah berhasil menguasai bola di kotak penalti. Namun saat tendangan yang dilakukan sembari menjatuhkan badan, bola meluncur ke dalam gawang. Kalau saja tidak ada salah satu pemain Persita yang masih bisa menghalau bola, sudah pasti Arema FC bisa memenangkan pertandingan.
Setelah itu, pertandingan berjalan nyaris monoton. Kedua tim hanya bermain di lini belakang. Memakai bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Berharap pemain lawan terpancing untuk keluar dari sarang. Baru dilakukan serangan.
Kedua tim papan bawah itu, melakukan hal yang sama. Menjadikan permainan hanya berkutat di lapangan tengah saja.
Tetapi memang pola permainan seperti itu, yang tampaknya disetting oleh pelatih asal Portugal ini. Karena, terlihat sekali Arema FC lebih sering bersabar, dengan menarik bola ke belakang. Ketimbang harus memberikan umpan panjang ke sektor serangan.
Sayangnya di babak pertama ini, Arema FC sudah harus menelan kerugian. Bukan karena tak ada peluang yang tercipta. Tetapi justru harus kehilangan pemain.
Di menit ke-23, kapten tim Johan Ahmat Alfarizie harus ditarik keluar. Cederanya kembali kambuh. Posisinya digantikan Mikael Alfredo Tata.
Kemudian di menit ke-37, striker asal Brasil, Gustavo Almeida, diganjar kartu kuning oleh wasit Zetman Pangaribu.
Itu berarti kartu kuning keempat yang didapatkan pemain bernomor punggung 70 tersebut. Yang menjadikannya harus absen di pekan ke-13. Ketika Arema FC akan dijamu Persebaya Surabaya. (Ra Indrata)