Malang Post – Pelatih Arema FC yang baru, Jose Fernando Martins Valente, benar-benar diuji kehebatan ilmu kepelatihannya. Ketika dia memutuskan menerima lamaran Singo Edan.
Di laga awalnya bersama Arema FC, ujian itu berbentuk mental bermain Dendy Santoso dan kawan-kawan. Yang sedang tidak baik-baik saja. Plus tujuh pemain yang harus absen secara bersama-sama.
Tapi terbukti pelatih asal Portugal ini, mampu memberikan kemenangan. Setelah berhasil mengalahkan Persikabo 1973, dengan skor 1-0, Senin (28/8/2023) kemarin. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Kini di laga keduanya, Fernando Valente kembali mendapat ujian. Yang juga tak bisa disebut ringan. Yakni menyangkut kebugaran penggawa skuad Singo Edan.
Bagaimana tidak, Senin sore mereka harus menguras tenaga, untuk bisa memberikan kemenangan perdana bagi Arema FC.
Dan Jumat (1/9/2023) besok, Arema FC sudah ditunggu Bhayangkara FC, di pekan ke-11 Liga 1 musim 2023/2024. Di Stadion Patriot Candra Bhaga, Bekasi.
Praktis hanya ada jarak tiga hari bagi Arema FC, untuk bersiap usai mengalahkan Persikabo 1973 pekan lalu (28/8/2023). Itu pun masih dipotong perjalanan dari Bali menuju Jakarta.
Padahal dalam penilaian Fernando Valente, tidak banyak pemain Arema FC, yang saat ini dalam kondisi fisik prima. Hanya ada sekitar empat sampai lima pemain, yang kondisinya benar-benar siap.
“Karena mereka itulah yang benar-benar selalu bermain.”
“Situasi ini, juga perlu dipahami oleh para pemain. Kami akan coba pecahkan situasi ini,” kata Fernando.
Situasi tersebut juga terjadi dalam persiapan menghadapi Persikabo. Kondisi tersebut juga terjadi di masa persiapan sebelum pertandingan lawan Persikabo 1973. Ketika pihaknya punya beberapa masalah dengan pemain.
Tetapi mereka bisa menunjukkan dalam laga tersebut, bahwa di skuad Arema FC, semua pemain adalah penting. Siapapun yang diturunkan, harus siap untuk memberikan seluruh kemampuan terbaiknya.
“Yang terpenting di pertandingan pertama kemarin, saya bisa memberikan tiga poin dan berpikir untuk pertandingan berikutnya yang tidak kalah pentingnya,” kata Fernando.
Meski dia juga harus mengakui, situasinya masih menjadi sangat-sangat sulit. Lantaran mereka harus Karena bermain di level kompetisi ini, dengan kondisi sangat tidak ideal.
“Saya butuh bantun dalam pekerjaan saya ini,” pintanya.
Salah satunya adalah meminta pemainnya kembali bermain dengan ide-ide yang sudah disusun bersama. Yakni dengan pemahaman mereka terhadap bagaimana saat meminta bola. Dan yang lebih penting lagi, adalah bagaimana mengorganisasi tim ini untuk menjadi lebih seimbang.
“Tetapi itulah hal yang sangat sulit dalam pekerjaan saya. Meski hal itu juga yang selalu saya percaya.”
“Karena dengan itulah kita bisa bermain dengan cara pandang yang berbeda dengan tim yang lain.
Sebab kita harus lebih fokus pada area di sekitar bola.”
“Inilah yang akan kita kerjakan. Kita harus bisa bermain dengan bola dan menguasai bola selama mungkin,” beber pelatih yang juga pernah berkarier di China ini.
Karena dengan banyaknya penguasaan bola, tambahnya, sebuah tim bisa mencetak gol.
Bahkan dengan bola pun, tim bisa bertahan. Sebab dengan tanpa bola, lawan tidak bisa membuat gol.
“Kepada beberapa pemain, sudah saya sampaikan dan pemain sudah bisa menjalankan ide tersebut,” tegasnya. (Ra Indrata)