Malang Post – Bupati Malang, HM Sanusi, menyebut keberhasilan pembangunan di desa-desa, saat sambutan Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis (17/8/2023).
“Berbagai upaya yang telah dilakukan kini mulai menampakkan hasil, dimana berdasarkan data Indeks Desa Membangun Tahun 2023, saat ini sudah terdapat 302 Desa Mandiri, dan 76 Desa Maju. Sedangkan, pada 375 desa diantaranya sudah berhasil membentuk BUMDes,” ungkap Sanusi, dalam naskah sambutannya.
Melalui peringatan kemerdekaan tahun ini, lanjutnya, kerja-kerja nyata untuk kemajuan dapat terus kita upayakan bersama secara berkelanjutan, dengan semangat persatuan dan kegotong-royongan, guna mewujudkan visi Malang Makmur.
Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78 di Istana Negara, juga diikuti secara vitual oleh Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang, juga Forkopimda, beserta jajarannya.
Hadir pula mengikuti peringatan Kemerdekaan RI ini 34 perwakilan undangan, dari unsur ormas keagaaman, OKP, serta organisasi profesional lainnya.
Usai upaya peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan, beberapa waktu berikutnya dilanjutkan dengan resepsi Hari Kemerdekaan RI ke-78.
Dalam kesempatan ini, Bupati Malang, juga menyampaikan batik sebagai warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO PBB. Tidak terkecuali dengan Batik Malang, yangmana menurutnya hampir setiap kecamatan bahkan desa memiliki ragam motifnya tersendiri.
“Menjadi kebanggaan kita bersama, bahwa telah lahir sebuah karya baru bertajuk “Garudeya”, sebagai kreasi motif batik khas Kabupaten Malang,” ungkap Sanusi.
Menurutnya, karya seni batik ini telah dipatenkan dengan sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual, yang diterima pada kegiatan DJKI Mendengar, pada 8 Agustus 2023 lalu.
Batik Garudeya sendiri dilatarbelakangi dan terinspirasi oleh kebesaran Kerajaan Singhasari, serta relief Garudeya yang menghiasi Candi Kidal. (Choirul Amin)