Malang Post – Kota Batu jadi contoh dalam K-UKM Expo UMKM terbaik di Jatim. Ini menyusul pertumbuhan ekonomi dan wisata di Kota Batu berkembang sangat pesat. Sehingga berdampak baik bagi pelaku usaha setempat.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dengan penduduk sekitar 200 jiwa. Kota Batu mampu menghadirkan jutaan wisatawan. Hal tersebut merupakan prestasi yang sangat luar biasa. Dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim.
“Kota Batu dengan penduduk 200 ribu jiwa, mampu menghadirkan 7 juta wisatawan. Ini merupakan prestasi luar biasa dan berkontribusi dalam raihan 200 juta wisatawan nusantara di Jawa Timur. Dengan nilai transaksi mencapai Rp487 triliun,” tutur Gubernur Khofifah.
Dengan capaian terakhir, tak salah jika Kota Batu ditunjuk jadi City of Cham. Dalam ajang 10th K-UKM Expo 2023 Provinsi Jatim. Dengan penunjukkan tersebut, Kota Batu berkesempatan menampilkan potensi unggulan dan UMKM Kota Batu, di stand pameran utama expo.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menambahkan, stand pameran Kota Batu didesain berbeda dari stand pameran pada umumnya. Dimana dalam stand, ada tempat bersantai, sembari minum kopi dan melihat produk UMKM unggulan Kota Batu.
“Produk unggulan itu antara lain seperti kopi robusta arjuno, buah apel dan aneka kripik buah. Selain itu juga ada produk keju mozarella, aneka sayur, batik, kerajinan kayu dan bunga anggrek,” paparnya.
Selain stand Kota Batu, dalam gelaran tersebut juga menampilkan 150 stand lain, berupa produk-produk UMKM di Jatim. Berdasarkan data dari Diskoperindag Kota Batu, jumlah UMKM di Kota Batu mencapai 2.897 unit. Dengan 331 UMKM berpredikat naik kelas. Karena sudah bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia untuk kegiatan ekspor.
“UMKM telah berhasil mendorong PDRB Kota Batu sebesar 86,7 persen. Dari total PDRB sebesar Rp18,5 trilliun. Kemudian UMKM Kota Batu di tahun 2023 juga berkontribusi sebesar 18,6 persen dari total pertumbuhan UMKM Jatim,” bebernya.
Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono menyampaikan, melalui event K-UKM Jatim dapat membantu pengembangan UMKM di daerah. Terutama untuk pengembangan UMKM Kota Batu yang terus menunjukkan tren positif.
“Perkembangan UMKM di Kota Batu cukup besar. Jumlahnya mencapai lebih dari 25 ribu UMKM. Kemudian untuk pertumbuhan ekonomi, dulu saat pandemi sempat minus 10 persen. Sekarang sudah tumbuh sekitar 6 persen,” paparnya.
Eko berharap, lewat acara K-UKM, dapat menjadikan ajang promosi. Sekaligus menjaring pembeli baru produk UMKM di Kota Batu.
“Promosi ini sasarannya ada warga luar Batu supaya tertarik untuk datang. Harapan saya ialah memperkenalkan produk khas daerah sehingga ada daya dorong untuk usaha setempat,” ujar Eko.
Eko menyebut setiap tahunnya, Kota Batu selalu mengangkat tema yang berbeda. Jadi setelah dari acara K-UKM ini, ada pelaku UMKM yang dapat tumbuh besar. Sehingga di acara berikutnya, bisa membawa pelaku usaha yang lainnya atau masih merintis. (Ananto Wibowo)