![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2023/08/kuncoro2-1024x833.jpg)
Malang Post – Kesempatan yang diberikan manajemen, kepada pelatih Arema FC, Joko ‘Gethuk’ Susilo, tampaknya tidak bisa dimaksimalkan.
Yakni peluang untuk tetap menjadi head coach. Sampai pelatih baru yang akan menggantikan posisinya, sudah bergabung.
Padahal sebelumnya, usai mundurnya pelatih de facto, I Putu Gede Swisantoso. Pada Sabtu (22/7/2023) lalu. Coach Gethuk, seharusnya juga mengikuti jejak kompatriotnya.
Namun Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, memberi kesempatan Coach Gethuk, untuk menghendel tim paling tidak dalam durasi dua minggu.
Tenggat waktu itu diberikan, dengan harapan dalam waktu maksimal dua minggu, pelatih baru Arema FC sudah bisa bergabung dengan tim.
Nyatanya hingga pekan ke-7, atau seminggu setelah deadline, Coach Gethuk masih diberi kesempatan memimpin Dendy Santoso dan kawan-kawan. Itu karena pelatih baru tak kunjung tiba.
Ternyata kesempatan itu tak bisa dimanfaatkan. Dijamu PSIS Semarang, di Stadion Jatidiri Semarang, Rabu (9/8/2023). Arema FC kembali menelan kekalahan 0-2. Yang menjadi kekalahan kelima di Liga 1 musim 2023/2024 ini.
Karena itulah, sehari usai laga di pekan ke-7 itu, Coach Gethuk dikembalikan ke posisi semula. Yakni sebagai Direktur Teknik Arema Football Academy.
Pertimbangan lainnya, untuk menghadapi Elite Pro Academy 2023, tim junior Singo Edan, membutuhkan kehadiran pelatih berusia 53 tahun itu.
“Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan bahwa Coach Joko kita kembalikan ke posisi semula. Yakni sebagai Dirtek Arema Football Academy.”
“Di lain sisi, tenaga dan pikirannya juga dibutuhkan untuk persiapan EPA 2023,” ungkap General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi.
Sembari menunggu kedatangan pelatih baru, untuk sementara ditunjuk Coach Kuncoro yang akan memimpin tim.
“Sementara tim akan dipimpin oleh Coach Kuncoro, sambil menunggu kedatangan pelatih baru,” tambah Inal, panggilan akrabnya. Seperti dilansir dari laman klub.
Sementara itu Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas menambahkan , keputusan yang diambil oleh manajemen, murni sebagai opsi untuk mengangkat prestasi tim Singo Edan.
“Opsi terbaik terus berusaha dilakukan oleh Arema FC. Tujuannya agar tim segera berada di jalurnya,” ungkap Wiebie.
Arema FC memang dituntut untuk segera mengakhiri tren negatif di kompetisi BRI Liga 1 2023-2024. Saat ini tim Singo Edan berada di posisi ke-18 dengan mengemas 2 poin dari 7 pertandingan yang sudah dijalani.
Kuncoro sendiri, saat ini posisinya adalah asisten pelatih. Mantan gelandang Arema Malang, berusia 50 tahun ini, saat ini mengantongi lisensi kepelatihan A AFC.
Pelatih asli Malang ini, sudah bergabung dengan Arema FC, sejak 1 November 2011. Sebagai asisten pelatih dari Milomir Seslija.
Yang menarik, sepanjang 2011 hingga 2013, Kuncoro sudah mendampingi delapan pelatih maupun caretaker pelatih Arema FC. Mulai dari Milomir Seslija, Eduardo Almeida, Joko Susilo, Milan Petrovic, Ali Santoso, Mario Gomes, FX Yanuar sampai Charis Yulianto.
Pada Liga 1 musim 2020/2021, Kuncoro pernah menjadi pelatin interim. Yang memimpin pemain dalam dua laga. Hasilnya, sekali seri dan sekali kalah.
Kemudian di Liga 1 musim 2022/2023, Kuncoro ditunjuk sebagai pelatih fisik. Selama 334 hari, sudah empat pelatih yang dia layani. Yakni Eduardo Almeida, Javier Roca, Joko Susilo dan I Putu Gede Swisantoso. (Ra Indrata)