MALANG – Harga emas antam selalu berubah setiap harinya, terbaru pada Rabu (22/1) harga satu gram emas di Pegadaian sebesar Rp 779 ribu untuk emas antam dan Rp 747 antam retro. Fluktuasi harga tersebut nyatanya tak mengurangi minat masyarakat untuk membeli emas dengan tujuan investasi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Manager Distro PT Pegadaian Galeri 24 Malang, Afif Arya Rakhman. Menurutnya di tahun 2020 emas sebagai pilihan investasi masih sangat tinggi. Pada dasarnya masyarakat sekarang sudah melek emas dan adanya ajakan dari beberapa komunitas untuk kembali ke dinar dan dirham.
“Investasi emas masih dipilih oleh sebagian besar masyarakat terutama karena pilihan ‘Save Haven’ alias investasi dengan risiko rendah. Karena sifat emas yang tetap menjaga nilai, anti inflasi dan juga liquid atau mudah dicairkan atau dijadikan uang cash,” ujar Afif kepada Malang Post.
Namun bagi masyarakat yang tertarik dengan investasi emas, bagi pemula sebaiknya memulainya dari yang terkecil tetapi terus menerus. Perhatikan harga emas hari itu, jangan membeli emas saat harga emas naik atau turun melainkan saat ada uang dan mencukupi untuk membelinya.
Penting bagi pemula untuk mengetahui toko atau perusahaan mana yang paling terpercaya dan transparan dalam memberikan harga emas. Misalnya di Pegadaian atau Galeri24 Pegadaian lantaran harga jual belinya jelas dan yang terpenting adalah tidak mempermasalahkan tahun emas dicetak.
“Misalnya beli tahun 2020, kemudian dijual tahun 2025 maka akan dikenai harga buyback pada tahun 2025 bukan nilai pada kuitansi atau tahun pembelian,” urai Afif.
Selain itu bagi masyarakat yang bingung bagaimana menyimpan emasnya, saat ini Pegadaian menyediakan Safe Deposit Box (SDB) atau dengan cara membuka tabungan emas. Tentunya beberapa keunggulan termasuk dapat melalukan transfer ke rekening tabungan emas mulai dari 0.1 gram.
Peluang emas sebagai investasi juga dilihat dari nilai retur yang terbilang rendah yakni sekitar 7 sampai 12 persen per tahun selama satu dekade ini. Namun apabila ada isu perang dagang beberapa waktu lalu, nilai retur mencapai 24 persen dalam hitungan delapan bulan.
“Tetapi yang pasti emas itu menjaga nilai, anti inflasi dan liquid. Itu yang menjadi pertimbangan besar bagi masyarakat yang investasi emas,” tegasnya.
Dilanjutkannya pada 2020 ini minat masyarakat terhadap emas mengalami naik turun terutama pada tahun 2018 ke 2019. Namun investasi emas pada 2019 naik sekitar 20-24 persen. “Dan 2020, pilihan investasi emas diperkirakan masih cukup tinggi melihat tren perkembangan. Dalam satu bulan ini, tercatat di Galeri 24 Malang saja per 20 Januari kemarin sudah terjual lebih dari 1 kg,” tutupnya.(lin/lim)