Malang Post – Karpet merah untuk berjalan, catwalk ala parade fashion, menjadi pusat perhatian seluruh pelajar SMAN 1 Sumberpucung (Smaloka) Kabupaten Malang, Selasa (20/6/2023). Puluhan model berpasangan bergantian berjalan sepanjang karpet catwalk ini.
Pasangan model ini adalah siswa-siswi SMAN 1 /Sumberpucung, yang merupakan finalis Kakang Mbakyu Smaloka 2023.
Tak hanya berparade, mereka juga harus diuji wawasan dan kemampuan komunikasinya di depan juri dan semua audiens.
“Finalis Kakang Mbakyu ini sebelumnya dijaring dari 20 siswa putra dan putri tiap kelas. Mereka diseleksi dengan tes tulis juga wawancara. Sebelum tampil di ajang grand final ini, semua diberi manner atau pembekalan khusus,” kata Ketua Pelaksana Pemilihan Kakang Mbakyu Smaloka, Izaz Ira Aglaiya, Selasa (20/6/2023) siang.
Dikatakan, setiap pasangan Kakang Mbakyu juga harus bisa menjawab pertanyaan ketika di atas panggung, baik dari juri maupun penonton langsung.
“Tidak hanya dilihat (sikap) penampilannya. Ada tiga materi pertanyaan yang harus dijawab, dari umum dan juri, ada juga pertanyaan dari undian. Temanya tentang wawasan kebangsaan, budaya dan pariwisata, termasuk juga wawasan tentang Smaloka sendiri,” jelas Izaz Ira.
Menurutnya, pemilihan Kakang Mbakyu Smaloka ini menjadi ikon kegiatan siswa yang digelar tiap tahun. Kakang Mbakyu terpilih, menjadi duta Smaloka dan bisa mendapatkan kesempatan mengikuti ajang serupa tingkat Kabupaten Malang hingga Provinsi Jawa Timur.
Dari ajang grand final ini akan ditentukan tiga besar finalis Kakang Mbakyu, untuk selanjutnya diambil juara. Sebelum ini, pasangan Kakang Mbakyu harus menjalani variasi penampilan dan diberi pertanyaan lagi.
Nuansa budaya tradisional Jawa menjadi pernak-pernik meramaikan pemilihan Kakang Mbakyu ini. Setiap siswa harus mengenakan busana adat Jawa.
Selain itu, beberapa ornamen seni etnis Jawa juga dimunculkan, menghiasi panggung dan gedung aula tempat ajang pemilihan. Tampak pula gunungan dan sejumlah tokoh wayang dipajang di atas panggung.
Memeriahkan ajang pemilihan, juga ditampilkan tarian pembuka, karawitan dan iringan gamelan, juga atraksi band dan menyanyi oleh para pelajar berbakat Smaloka.
“Tema kegiatan ini adalah mewujudkan generasi Indonesia ingkang sarwa, yang artinya cemerlang penuh prestasi dan kebahagiaan,” demikian Izaz Ira. (Choirul Amin)