Besok, 9 Desember 2020 gong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak nasional ditabuh. Salah satunya Pilkada Kabupaten Malang. Digelar saat pandemi Covid-19. Terlebih Malang Raya kembali zona merah. Sejak awal Desember lalu. Siapkah para penyelenggara Pilkada?
Untuk aparat keamanan, Polres Malang kerahkan 1.172 personel. Bersama TNI dan petugas dari instansi lain siap mengamankan 4.674 tempat pemungutan suara (TPS). Juga awasi money politics dan perjudian.
Semua petugas, para aparat, dan masyarakat harus taat protokol kesehatan (prokes). Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar SIK MH, berulangkali menyerukan ini. Harapannya, jangan sampai ada klaster pilkada.
Bersiap amankan pilkada, berbagai kegiatan pun dilaksanakan. Sejak 10 hari lalu, logistik prokes sudah didistribusikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang. Minggu (6/12) pagi, mulai launching distribusi kotak suara dari gudang logistik KPU. Hingga kini distribusi kebutuhan pilkada sudah selesai. Semua penyelenggara juga sudah menjalani rapid test.
“Penyelenggara dilengkapi APD (alat pelindung diri). Itu yang utama. Juga kita bagikan sarung tangan ke pemilih. Nanti jari tidak dicelupkan ke tinta, tetapi diteteskan ke jari pemilih. Pokoknya prokes ketat. Ini semua demi pencegahan penularan Covid-19,” ujar Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika. (riz/ekn)