Malang Post – Latihan Arema FC sejak akhir pekan lalu, bagi pemain memang terasa berat. Karena sudah memasuki fase fisik.
Mulai latihan di Kebun Raya Purwodadi, Stadion Gajayana, tempat fitnes, hingga ke pantai harus dilakoni Ahmad Alfarizi dan kawan-kawan.
Bisa dibilang, persiapan Tim Singo Edan menatap Liga 1 musim ini lebih berat. Namun, itu dilakukan demi memperbaiki kelemahan musim lalu. Yakni persoalan stamina.
“Musim lalu, stamina pemain tidak bisa sampai 90 menit. Itu yang membuat performa tim tidak konsisten.
“Sekarang, kami benahi. Kami yakin, permainan Arema FC nanti akan stabil. Tidak seperti musim lalu lagi,” kata Pelatih Arema FC, Joko ‘Gethuk’ Susilo.
Pelatih fisik yang baru didatangkan Arema FC, Gaselly Jan Panam, terlihat dapat wewenang lebih banyak mempersiapkan tim. Berbeda dibandingkan musim lalu. Yang ketika itu, pelatih fisik Paulo Urbano, hanya dapat wewenang saat pemanasan. Karena tidak ada program khusus fisik, pada agenda pelatih Eduardo Almeida waktu itu.
“Kunci membuat stamina pemain untuk mengarungi kompetisi ada di pra-musim. Kalau sampai di kompetisi stamina pemain kurang bagus, berarti ada masalah saat pra-musim,” sambungnya.
Meski dalam fase latihan yang berat, pemain Arema FC tampak enjoy menjalani latihan. Mereka tidak jenuh dengan latihan yang menguras tenaga.
Tim pelatih membuat cara latihan fisik yang berbeda setiap harinya. Ada yang berlari di medan tanjakan hingga angkat beban di tempat fitnes dan lapangan.
Ada juga latihan dua kali sehari. Setelah itu, Sabtu (27/5/2023) pemain Arema menjalani latihan berat di Pantai Nganteb. Kabarnya, pekan depan latihan seperti ini masih terus berlangsung.
“Selanjutnya, ada latihan di pantai lagi. Jadi, persiapan benar-benar dimaksimalkan,” tambah Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Di sisi lain, berlatih di pantai merupakan agenda yang rutin dijalankan Arema FC selama empat tahun terakhir. Sempat terputus hampir dua tahun, tradisi itu digelar kembali.
Tradisi pertama ketika masih ditangani Milomir Seslija. Pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu menggenjot stamina pemain, di Pantai Balekambang menjelang kick-off Liga 1 2019.
Sementara gelaran latihan fisik di Pantai Ngantep pada Sabtu (27/5/23), menjadi yang keempat. Dua kali latihan digelar saat tim masih dipegang pelatih Brasil, Carlos Oliviera (2020).
Saat itu, Arema FC sedang mempersiapkan diri menyambut Liga 1 yang rencananya diputar Oktober 2020. Sedangkan gelaran terakhir dilakukan sepulang berlaga di Piala Menpora. Arema FC berlatih fisik di Pantai Ngantep pada Jumat (9/4/2021).
Program ini memang dinilai perlu ditempuh lantaran waktu menuju kick-off kompetisi semakin mepet. Setidaknya, ada sebulan lagi untuk persiapan.
“Selama Mei, program disusun tim pelatih untuk untuk fokus meningkatkan kebugaran fisik pemain. Agar saat Juni, ada tambahan dengan beberapa uji coba,” cetusnya.
Dari sejumlah evaluasi yang dilakukan tim pelatih, skuat Arema FC memang belum mencapai level kebugaran fisik terbaik memasuki masa pramusim di Juni.
Pasalnya, program latihan tim baru dimulai awal Mei, sehingga butuh setidaknya sebulan untuk mengembalilan level kebugaran fisik sesuai standar kompetisi.
“Berdasarkan pengalaman saya sebagai pemain dulu, kemungkinan level kebugaran pemain saat ini sudah 60 persen. Tinggal meningkatkan lagi selama Juni nanti,” tambah Joko Susilo. (*/ Ra Indrata)